REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI--Tujuh kompi personel keamanan dari TNI/Polri dikerahkan untuk mengamankan dua SMK di Kecamatan Cibadak pascapengrusakan SMK Lodaya di Desa Karangtengah, Kabupaten Sukabumi pada Sabtu.
"Tujuh kompi tersebut berasal dua kompi dari Brimob Polda Jawa Barat, masing-masing dua kompi dari Polres Sukabumi dan Polres Sukabumi Kota dan satu kompi lagi dari Batalyon Armed Sukabumi," kata Kapolres Sukabumi AKBP Asep Edi Suheri, Sabtu.
Menurut Asep, tujuh kompi personel tersebut disiagakan untuk mengamankan SMK Lodaya dan SMKN 1 Cibadak yang tujuannya untuk antisipasi terjadinya aksi susulan dan balasan kepada kedua sekolah tersebut.
Selain itu, mereka juga berjaga di pemukiman warga yang rumahnya berdekatan dengan dua sekolah tersebut.
Lebih lanjut, personel yang disiagakan tersebut akan berjaga sampai kondisi benar-benar kondusif dan pihaknya juga sudah melakukan himbauan baik kepada warga dan siapapun agar tidak terprovokasi dan memprovokasi yang bisa menyebabkan kasus ini bertambah luas.
Pihaknya juga langsung mengumpulkan pihak sekolah, tokoh warga, Yayasan Lodaya dan Muspida Kabupaten Sukabumi untuk membahas persoalan ini agar tidak terjadi lagi aksi serupa. Pada kasus pengrusakan ini tidak ada korban jiwa, namun menyebabkan aset milik SMK Lodaya rusak parah.
"Kami masih mengembangkan kasus ini dan kepada warga di dua sekolah tersebut tidak perlu khawatir karena kami sudah melakukan pengamanan dan terpenting tidak terpancing oleh isu yang belum tentu kebenaranya," tambahnya.
Aksi pengrusakan SMK Lodaya ini terjadi pada Sabtu sekitar pukul 13.00 WIB, massa yang jumlahnya sekitar 1.200 orang langsung merangsek masuk ke lingkungan sekolah dan merusak seluruh fasilitas milik sekolah.
Dari dugaan awal pihak kepolisian, kasus pengrusakan ini dipicu aksi balas dendam alumni, pelajar dan warga dekat korban dari sekolah yang empat pelajarnya tewas karena menyelamatkan diri saat di kejar pelajar dari SMK Lodaya.
Sebelumnya, empat pelajar SMKN Cibadak tewas tenggelam setelah melompat ke Sungai Cimahi, Desa Karangtengah untuk menghindari cegatan dari oknum pelajar SMK swasta yang ada di Kampung Lodaya, keempat pelajar tersebut adalah Indrianto, Dimaz Faizil Akbar, Rizki Fadilah dan Randika Fabriansyah.