Ahad 17 Nov 2013 15:01 WIB

Hotel Syariah Pertama di Pulau Dewata

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nidia Zuraya
Salah satu tujuan wisata di Pulau Bali/Ilustrasi
Foto: www,dephut.go.id
Salah satu tujuan wisata di Pulau Bali/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Provinsi Bali kini memiliki sebuah hotel syariah. Bayt Kaboki Hotel menjadi hotel syariah pertama dan satu-satunya di Bali.

Hotel yang terletak di Kuta ini telah melakukan soft launching pada 15 Oktober lalu dan baru grand launching pada pertengahan Desember. Hotel ini memiliki luas 4.500 meter persegi dimana 50 persennya merupakan area terbuka hijau. Hotel tersebut mempunyai 68 kamar.

Vice Chairman Bayt Kaboki Hotel, Abdhie Mulyawan mengatakan masyarakat ataupun wisatawan Muslim di Bali sulit menemukan makanan halal dan tempat nyaman melaksanakan shalat. Hal inilah yang melatarbelakanginya membangun Bayt Kaboki Hotel. "Banyak wisatawan asing yang tidak minum minuman beralkohol dan datang bersama keluarganya. Mereka inillah yang perlu diakomodir," ucapnya kepada ROL di Jakarta, Ahad (17/11).

Menurutnya potensi pasar hotel syariah sangat terbuka. Hanya saja, kata Abdhie, membuka hotel syariah di Bali membutuhkan perjuangan lebih keras. Namun keinginan menyajikan produk yang halal pada masyarakat membuat perjuangan Abdhie membuahkan hasil. "Bukan cuma hotel, restoran kami juga sudah disertifikasi halal," ujarnya. 

Dia mengakui, fasilitas di Bayt Kaboki Hotel masih kalah dibanding hotel-hotel di Bali. Namun hotel yang masuk kategori hilal II ini mencoba menyertakan hati serta ketekadan mengikuti prinsip-prinsip Islam. Saat ini okupansi hotel masih kecil. Dalam tiga hari, ada sekitar 30 ruang kamar tersewa. Tetapi pada bulan depan, sewa kamar Bayt Kaboki Hotel sudah penuh (full booked) selama beberapa hari.

Abdhie berharap konsumen merasa nyaman dan aman saat menginap di hotelnya. Dia pun mengimbau pelaku bisnis hotel tidak takut membuka hotel berprinsip syariah di Bali. "Semoga yang lain juga berani karena yang kita bicarakan bukan soal keuntungan pasar semata tapi juga terkait prinsip nilai-nilai syariah.

Ketua Asosiasi Hotel dan Restoran Syariah Indonesia (Ahsin), Riyanto Sofyan turut bergembira atas dibukanya hotel syariah pertama di Bali. "Dengan bertambahnya pebisnis hotel syariah, kami harapkan wisatawan Muslim tidak hanya datang  ke Malaysia tapi merasa nyaman datang ke Indonesia," kata Riyanto.

Malaysia memiliki 366 hotel syariah. Gerakan Ekonomi Syariah (GRES!) diharapkan mampu mengmbangkan hotel dan pariwisata syariah. "Apalagi dengan kehadiran Pak Presiden akan lebih bagus. Kami harapkan makin banyak yang ikut serta," ujarnya.

Saat ini ada sekitar 50 hingga 100 hotel di Indonesia yang mempunyai semangat syariah. Sayangnya dari jumlah tersebut yang sudah mendapat sertikasi dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia hanya tujuh hotel. Sekitar enam hingga delapan hotel masih dalam proses audit sertifikasi. Kemudian ada 25 hotel di Indonesia yang sudah mempunyai restoran halal tetapi belum disertifikasi halal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement