Senin 18 Nov 2013 17:47 WIB

Puan Maharani Minta Ketua Bawaslu Berani Bertanggung Jawab

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Mansyur Faqih
Puan Maharani
Foto: beritaekonomi.kiosgeek.com
Puan Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi PDI Perjuangan Puan Maharani meminta Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Muhammad untuk berani bertanggung jawab untuk menyatakan orang yang menawarinya suap. Sehingga, jangan sampai hanya menggulirkan wacana yang kemudian malah menjadi fitnah.

"Kalau hanya menyampaikan pernah disuap tapi tidak menyebutkan pelakunya, maka hanya akan menimbulkan fitnah yang akhirnya merugikan seluruh kelembagaan yang disebut. Sebut saja oknumnya berasal dari mana," kata Puan di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (18/11).

Bawaslu, ujar Puan, jangan hanya menimbulkan opini dengan menyebut oknum tersebut berasal dari satu parpol atau lembaga tertentu. Ini seperti menuding seolah-olah semua orang yang berasal dari parpol atau lembaga tersebut seperti oknum yang disebut.

Namun, kata Puan, kalau memang sedari awal tidak ingin menyampaikannya kepada publik, tidak perlu bicara semacam itu. Sebab isu semacam ini merugikan parpol juga anggota DPR. 

Harusnya, ujar Puan, kalau memang merasa disuap, disebutkan pelakunya dari parpol mana. Kalau anggota legislatif, sebut dari partai mana. "Jangan sampai kemudian seluruh anggota DPR yang dirugikan. Berani bicara di publik, ya harus berani bertanggung jawab untuk menyelesaikan dan menuntaskan informasi tersebut," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Bawaslu Muhammad mengaku pernah ditawari suap mobil mewah oleh orang yang mengaku dekat dengan pimpinan partai politik. Meski menolak, namun ia tidak melaporkan tawaran suap tersebut. Alasannya, karena ia tidak memiliki bukti dan saksi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement