Kamis 21 Nov 2013 06:38 WIB

Australia Belum Beli Perahu Nelayan Indonesia

Red:
Komandan Operasi Kedaulatan Perbatasan Australia, Letjen Angus Campbell
Komandan Operasi Kedaulatan Perbatasan Australia, Letjen Angus Campbell

CANBERRA -- Komandan Operasi Kedaulatan Perbatasan Australia Letnan Jenderal Angus Campbell mengungkapkan, belum ada perahu nelayan Indonesia yang dibeli berdasarkan kebijakan Pemerintahan Koalisi, karena pihak Indonesia tidak mendukungnya.

Letjen Campbell mengemukakan hal itu dalam dengar pendapat di Senat Australia, Selasa (19/11/2013). Ia menegaskanbelum ada perahu nelayan di Indonesia yang dibeli.

Dalam kampanye pemilu, PM Tony Abbott dan Menteri Imigrasi Scott Morrison berjanji akan menerapkan suatu skema untuk membeli perahu nelayan di Indonesia agar tidak digunakan untuk membawa pencari suaka ke Australia.

Ini adalah bagian dari program bernilai 20 juta dollar untuk "mengikutsertakan desa-desa Indonesia" dalam mendukung upaya Australia mencegah penyelundupan manusia.

Sementara itu di parlemen, baik Menteri Imigrasi maupun Perdana Menteri menjawab semua pertanyaan oposisi tentang status kebijakan membeli perahu tersebut. "Kami tetap berpegang pada semua kebijakan kami," kata Abbott.

Ia menambahkan, "Perahu pencari suaka belum seluruhnya berhasil dihentikan, tapi sudah mulai berkurang. Kedatangan perahu pencari suaka menurun hampir 80 persen dalam dua bulan pertama pemerintah ini, dibandingkan dengan dua bulan terakhir pemerintah terdahulu."

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement