Jumat 22 Nov 2013 19:51 WIB

Saudi Desak Warganya untuk Tinggalkan Lebanon

Rep: Ichsan Emerald Alamsyah/ Red: A.Syalaby Ichsan
Seorang warga membawa bendera Arab Saudi (Ilustrasi)
Foto: REUTERS
Seorang warga membawa bendera Arab Saudi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Kedutaan Besar Arab Saudi meminta warganya untuk meninggalkan Lebanon. Duta besar Arab Saudi, Awad Assiri mengatakan kepada AFP, situasi saat ini sangat berbahaya bagi warga mereka.

Hal itu karena beberapa media mulai mengaitkan Kerajaan Arab Saudi dengan serangan mematikan, Selasa lalu. Assiri mengatakan Kedubes akan mengirimkan pesan ke semua warga di Libanon untuk menasihati mereka agar segera pergi. Mengingat, ujar dia, bahaya situasi dan keselamatan mereka.

Serangan bom bunuh diri di depan Kedutaan Iran menyebabkan 25 orang tewas termasuk diplomat Iran. Selain itu, Kementerian Kesehatan menyebut 140 orang mengalami luka-luka akibat serangan itu.

Pesan itu berbunyi,'' Mengingat situasi keamanan saat ini dan kampanye media, kedutaan menyarankan warga untuk hati-hati dan kembali ke rumah (Arab Saudi),''. Beberapa media pro Hizbullah, dikutip dari Al Arabiya, menyebutkan Arab Saudi adalah dalang serangan itu.

Seperti Harian Al Akhbar yang menerbitkan headline dengan judul Arab Saudi : Kerugian di Suriah dan Bunuh Diri di Lebanon. Media Al Akhbar, Kamis kemarin juga menyebutkan saat ini Libanon memasuki era serangan bom bunuh diri.

Mereka juga mengatakan para penyerang adalah kelompok ekstrimis Sunni yang disponsori Kerajaan Saudi dengan dana melimpah hingga jutaan dolar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement