Sabtu 23 Nov 2013 08:14 WIB

UE Dingin Tanggapi Pembicaraan dengan Rusia

Bendera Uni Eropa
Bendera Uni Eropa

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Uni Eropa bersikap dingin terhadap usul Ukraina tentang pembicaraan segitiga perdagangan dengan Rusia pada Jumat (22/11), tapi menyatakan temu puncak pada pekan depan dengan negara bekas Soviet itu tetap berlangsung.

Hal itu disebabkan oleh keputusan mendadak Ukraina memotong usul perjanjian dengan kelompok tersebut. "Saya hanya dapat mencatat usul Ukraina tentang kepanitiaan tiga pihak untuk menyelesaikan masalah perdagangan antara Kiev, Moskow, dan Uni Eropa," kata Maja Kocijancic, juru bicara luar negeri Eropa Bersatu (UE).

Dalam upaya diplomatik bagi Uni Eropa, pemerintah Kiev pada Kamis menangguhkan penandatanganan Perjanjian Perhimpunan dengan UE pada temu puncak 28-29 November. Disebutkan bahwa masalah perdagangan dengan Rusia membuat negara itu malah melihat Timur daripada Barat.

Karena ditekan berulang kali tentang kemungkinan pembicaraan tiga pihak itu, juru bicara menekankan bahwa rencana perjanjian tersebut adalah kesepakatan dua pihak, yaitu UE dengan Ukraina. "Rusia adalah mitra sangat penting bagi kami dan kami akan terus berhubungan dengan mereka," kata Kocijancic, menyoroti hubungan terpisah UE dengan Moskow.

Ia juga menyatakan Presiden Ukraina, Viktor Yanukovych, tetap disambut di temu puncak pada pekan depan di ibukota Lithuania, yang diselenggarakan untuk mengukuhkan hubungan Eropa Berstau dengan enam negara bekas Soviet, termasuk Ukraina.

Keputusan Ukraina tidak menandatangani kesepakatan penguatan hubungan dengan UE, menurut laporan AFP, didorong oleh ekonomi dan merupakan siasat saja, kata Perdana Menteri Mykola Azarov pada Jumat. Azarov kepada parlemen mengatakan bahwa langkah itu tidak mengubah upaya pembangunan menyeluruh Ukraina.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement