REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Angka kematian ibu hamil di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada tahun ini menurun dibanding tahun sebelumnya, yaitu dari 25 menjadi 22 orang.
"Meski ada penurunan, Kabupaten Malang masih menempati urutan keenam tertinggi di Jatim. Sementara, urutan pertama masih Surabaya dan kedua Jember," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Mursyidah, di Malang, Senin.
Ia menilai angka kematian ibu hamil yang tahun ini mencapai 22 orang itu masih wajar. Sebab, jumlah penduduk di Kabupaten Malang cukup padat, yakni mencapai 3 juta jiwa lebih dan wilayahnya pun juga sangat luas.
Sedangkan, angka kematian bayi lahir di daerah itu juga mengalami penurunan cukup signifikan, yakni pada tahun 2012 mencapai 196 jiwa dan tahun ini sebanyak 130 jiwa dengan kriteria bayi berusia antara 0-28 hari.
Untuk meminimalkan angka kematian ibu hamil dan bayi baru lahir tersebut, pihaknya menggagas program expanding maternal and newborn survival (Emas) yang bekerja sama dengan United States Agency for International Development (USAID).
Kerja sama dan pendampingan dari USAID tersebut, katanya, selama dua tahun. "Memang, kerja sama itu belum mampu menunjukkan angka yang signifikan, namun paling tidak keterampilan dan pelayanan para kader kesehatan sudah meningkat," ujarnya.