Senin 25 Nov 2013 15:19 WIB

Setelah Diperbolehkan Berjilbab, Kompol Sri Haryati Langsung ke Tukang Jahit

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Julkifli Marbun
  Anggota Polisi Wanita saat mengikuti peragaan pakaian dinas untuk Polwan berjilbab di Lapangan Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat (25/11). ( Republika/Yasin Habibi)
Anggota Polisi Wanita saat mengikuti peragaan pakaian dinas untuk Polwan berjilbab di Lapangan Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat (25/11). ( Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usai diperbolehkan mengenakan jilbab bagi anggota wanita oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Sutarman, beberapa Polwan yang selama ini berkeinginan mengenakannya langsung mendatangi tukang jahit untuk memesan model jilbab dan baju dinas yang disyaratkan Kapolri.

"Mulai besok, polwan boleh berjilbab tapi dengan catatan model dan warna yang mereka pilih harus sama dengan jilbab yang dikenakan polwan di Polda Aceh, ya," kata Sutarman, Selasa (19/11).

Komisaris Polisi (Kompol) Sri Haryati, Kepala Seksi Keuangan Polres Metro Jakarta Selatan, kepada Republika, Senin (25/11), mengatakan dirinya langsung memesan jilbab yang dimaksud.

"Setelah Selasa (19/11) minggu lalu saya dengar, Rabunya saya ke tukang jahit. Saya bilang bisa nggak bisa dua hari harus jadi 2 stel (seragam dinas). Jumat (22/11) saya cuci, sekarang saya mulai pakai," ujarnya dengan tersenyum.

Haryati mengaku, harapan bagi polwan untuk bisa mengenakan jilbab saat bertugas telah ia idam-idamkan sejak tahun lalu. Namun, keinginan itu terpaksa harus ditundanya karena terbentur peraturan yang saat itu belum membolehkan polwan berjilbab. "Kita sebagai polisi juga harus menghargai peraturan," katanya.

Selain langsung memesan baju dinas Polwan untuk setelan berjilbab, ada juga yang sudah menyiapkannya jauh hari sebelumnya. Mengenakan jilbab di kepolisian sebenarnya sudah diperbolehkan di Aceh.

Anggota Polres Jakarta Selatan lainnya, AKBP Widiastuti CH.P, yang mempunyai keinginan untuk berjilbab sejak lama, mengaku, baju dinas lengan panjang dan celana panjang juga telah ia siapkan jauh-jauh hari. "Makanya setelah ada statement itu besoknya (Rabu 20/11) saya bisa langsung gunakan. Karena (seragam dinas) sudah siap," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement