REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Seluruh hewan peliharaan warga yang tinggal di perbatasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) rutin divaksin. Langkah ini guna melindungi badak jawa dari ancaman penyakit.
"Tujuannya mengantisipasi penularan penyakit pada badak jawa yang hidup di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK)," kata Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pandeglang Winarnodi Pandeglang, Senin (25/11).
Ia mengatakan sekitar kawasan TNUK cukup banyak warga yang memelihara ternak, terutama kerbau. "Kita secara rutin memeriksa ternak tersebut sehingga ketika ada yang mengidap penyakit bisa terdeteksi secara dini dan dapat segera diobati," ujarnya.
Selama ini, kata dia, memang belum pernah ada penelitian yang membuktikan pernah terjadi penularan penyakit dari ternak warga ke badak jawa yang ada di TNUK, tapi antisipasi harus tetap dilakukan.
"Kasus kematian yang terjadi pada badak jawa pun, bukan karena terkena penyakit dari ternak," katanya.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang, kata dia, terus berupaya membantu penyelamatan badak jawa, dan berharap hewan yang statusnya sangat dilindungi tersebut terus ada bahkan bertambah populasinya.
Kepala Balai TNUK Pandeglang Haryono sebelumnya menjelaskan hasil pemantauan per akhir 2012 populasi badak jawa yang hidup di kawasan TNUK sebanyak 51 ekor, dan delapan diantaranya merupakan anakan.
"Kita memang membutuhkan bantuan berbagai pihak untuk kegiatan konservasi badak jawa dan kawasan TNUK," katanya.