Selasa 26 Nov 2013 17:35 WIB

Benny Mamoto Resmi Pensiun dari BNN

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Deputi Penindakan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol DR Benny Mamoto (tengah) di dampingi Kepala Badan Narkotika Provinsi Nusa Tenggara Barat kombes Pol Drs Mufti Djusnir (kiri) dan Humas BNN, Komisaris Besar Sumirat Dwiyanto saat memberikan keteran
Deputi Penindakan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol DR Benny Mamoto (tengah) di dampingi Kepala Badan Narkotika Provinsi Nusa Tenggara Barat kombes Pol Drs Mufti Djusnir (kiri) dan Humas BNN, Komisaris Besar Sumirat Dwiyanto saat memberikan keteran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Irjen Benny Mamoto dalam memerangi Narkoba bersama badan Narkotika Nasional (BNN) resmi pensiun. Selasa (25/11) ini, Benny yang selama empat tahun terakhir duduk sebagai Deputi Bidang Pemberantasan BNN menanggalkan jabatannya.

 

Benny digantikan oleh Brigjen Dedy Fauzi Elhakim yang sebelumnya menjabat Direktur Polisi Udara Baharkam Polri. Pria asal Manado Sulawesi Selatan (Sulsel) itu sebenarnya sudah memasuki masa pensiun sejak pertengahan tahun 2013.

Namun, karena tenaga dan pikirannya masih dibutuhkan oleh Kepala BNN Komjen Anang Iskandar, ia tak dilengserkan dari jabatannya selama beberapa bulan terakhir.

 

Upacara serah terima jabatan (sertijab) dilakukan di Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur. Sertijab ini juga dilakukan pada jabatan Deputi Bidang Rehabilitasi BNN. Dr. Kusman Suriakusumah, digantikan oleh mantan Direktur Bina Upaya Kesehatan Jiwa Kemenkes dr. Diah Setia Utami.

 

“Ada pergantian posisi di kursi petinggi BNN, pak Benny yang sudah pensiun salahsatunya” ujar Juru Bicara BNN Kombes Sumirat Dwiyanto Selasa (25/11).

 

Usai lepas jabatannya, Benny pun menyampaikan rasa terimakasih kepada segenap pihak yang membantunya dalam misi pemberantasan Narkoba.

Tak lupa, ia juga menghaturkan rasa terimakasihnya kepada awak media yang teleh ikut membantu BNN dalam rangka penumpasan Narkoba. “Terimakasih atas atensi dan kerjasamanya selama ini,” ujar jenderal murah senyum ini.

 

Benny dikenal sebagai sosok yang paling ditakuti oleh para bandar narkoba baik nasional maupun internasional. Penyandang gelar doktor ini pun lekat dikenal luas sebagai polisi bertangan dingin. Meski pembawaan luarnya amat kalem, Benny dikenal sebagai pribadi yang sangat telaten dalam hal penyidikan.

 

Karirnya mulai cemerlang kala bergabung dengan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di bawah pimpinan Komjen (purn) Gories Mere. Kinerja Benny yang mampu melakukan pengungkapan sebuah kasus dengan detail ini membuat Gories menarik pria berkacamata itu ke BNN tahun 2009. Hasilnya, Benny mengkilat bersama BNN dan tentu saja menjadi sangat membenci narkoba.

 

Dedikasinya pada pemberantasan narkoba tak hanya ia lakukan di bawah naungan BNN. Di Minahasa, Sulut, Benny membangun sebuah museum yang berisi edukasi penting akan bahanya Narkoba.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement