Rabu 27 Nov 2013 11:12 WIB

Bom Meledak Dekat PLTN, Enam Tewas Dua Cedera

Korban tewas (ilustrasi)
Foto: www.123rf.com
Korban tewas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Enam orang tewas dan dua terluka ketika sebuah bom buatan setempat meledak Selasa malam di Tirunelveli, satu desa pesisir di negara bagian Tamil Nadu, India, dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kudankulam (KNPP).

''Bom buatan dalam negeri itu meledak secara tak sengaja ketika beberapa penjahat sedang membuat bahan peledak di pondok mereka di koloni Idinagarai Tsunami, sekitar 15 kilometer dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kudankulam,'' kata Kantor Berita PTI mengutip juru bicara Kementerian Dalam Negeri di New Delhi.

''Di antara yang tewas adalah seorang wanita dan tiga anak yang semuanya berusia di bawah lima tahun,'' kata polisi.

Seorang pejabat senior Departemen Tenaga Atom (DAE) mengatakan pabrik itu berjalan dengan baik dan aman.

''Dua rumah hancur di bawah pengaruh ledakan itu,'' kata mereka sambil menambahkan bahwa tim penyelamat bergegas ke tempat kejadian untuk membersihkan puing-puing dan membebaskan orang-orang yang dipercaya terjebak di bawahnya.

Regu penjinak bom dan tim investigasi juga bergegas ke tempat itu bersama dengan DIG dari Kepolisian dan Inspektur Polisi Vijendra Bidari.

Penduduk di Idinthakarai, pusat protes terhadap KNPP, yang didukung oleh Gerakan Rakyat Melawan Energi Nuklir telah melakukan agitasi selama lebih dari dua tahun menuntut penutupannya.

Unit-1 PLTN itu telah mencapai kritis pada 13 Juli tahun ini menyusul protes terhadap proyek oleh para aktivis anti-nuklir di daerah sekitar kompleks karena alasan keamanan.

Polisi telah menyergab desa dekat Kunthankuli Idinthakarai pada tahun 2012 dan awal tahun ini serta menyita beberapa bom bikinan lokal dari beberapa pondok.

Polisi menduga bahwa beberapa orang yang terlibat dalam kasus kriminal dari Kunthankuli dan tinggal di dua rumah itu.

sumber : Antara/IRNA-OANA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement