CANBERRA -- Perempuan di Australia saat ini dipancing dengan sejumlah beasiswa baru agar mau menekuni bidang ilmu pasti dan teknik. Yang pertama menerima beasiswa tersebut adalah tiga mahasiswa teknik di Australian National University (ANU), Canberra.
Pemberi beasiswa tersebut, Organisasi Ilmu dan Teknologi Pertahanan (DSTO), bekerjasama dengan ANU, University of New South Wales dan University of Adelaide.
Tujuannya adalah untuk mendorong mahasiswa berprestasi untuk terus menekuni bidang yang belum ditekuni oleh banyak perempuan.
Empat mahasiswa di setiap institusi tersebut akan diberi beasiswa yang nilainya mencapai 40.000 dollar selama empat tahun. Beasiswa tersebut juga termasuk bimbingan dari ilmuwan-ilmuwan di DSTO.
Tiga penerima beasiswa dari ANU adalah Joyce Mau, Molly Thomas dan Katrina Kelleher.
Ketua Ilmuwan Pertahanan Alex Zelinsky berharap inisiatif tersebut membantu usaha perekrutan kaum perempuan di bidang teknik dan ilmu pasti.
“DSTO banyak memperkerjakan staf dengan kualifikasi ilmu pasti dan teknik, namun ada perbedaan yang besar di universitas antara jumlah perempuan yang menekuni bidang –bidang tersebut dengan laki-laki,” jelas Zelinsky.
Inisiatif ini bertujuan memperkecil perbedaan tersebut dan menyediakan basis rekrutmen yang lebih besar di masa depan untuk DSTO.
Ian Young, wakil kanselir ANU, mengatakan bahwa hanya seperlima mahasiswa teknik tingkat S1 di universitasnya berjenis kelamin perempuan.
“Hanya 20 persen pendaftar program S1 teknik kita perempuan,” jelasnya. “Kita berharap bahwa Beasiswa DSTO akan mendorong perempuan yang memiliki minat sedikit saja terhadap bidang studi ini untuk kemudian menekuninya."