REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan parpol saat ini sedang mengalami krisis kepercayaan.
"Parpol saat ini lebih banyak dijadikan alat atau kendaraan politik yang bersifat pragmatis, bahkan mengabaikan fungsi-fungsi politik penting lainnya," kata Akbar di Malang, Sabtu (30/11).
Menurutnya, fungsi parpol yang tidak berjalan antara lain, pendidikan politik, kaderisasi, manajemen konflik, jembatan masyarakat dengan pemerintah serta mempengaruhi kebijakan politik.
Ia mengatakan, partai politik akhir-akhir ini juga banyak dikritik karena tidak optimal dalam melakukan pengkaderan di internal. Serta kurang menunjukkan kesungguhan dalam menciptakan tradisi demokrasi politik internal yang baik.
Parpol, katanya, harus segera memperkuat kelembagaan politik, sistem partai dan kondisi internal partai. "Pemilihan anggota legislatif tahun depan diharapkan sudah lebih baik dan demokrasi yang kita terapkan lebih berkualitas," katanya.
"Suhu politik menjelang pemilu memang semakin tinggi, namun kita harus tetap jaga kualitas demokrasi kita. Jangan sampai terjebak pada praktik-praktik antidemokrasi," paparnya.