Ahad 01 Dec 2013 18:28 WIB

Wakapolri Impikan Jilbab Polwan sama dengan di Kepolisian Saudi

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Nidia Zuraya
Komjen (Pol) Oegroseno
Foto: Antara
Komjen (Pol) Oegroseno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes Polri mengaku sengaja menelurkan Telegram Rahasia (TR) yang memerintahkan polwan untuk tidak terlebih dahulu berjilbab. Menurut Wakapolri Komjen Oegroseno, TR tersebut perlu dikeluarkan demi menghindari penggunaan model jilbab yang tak karuan dari para polwan.

 

“Kalau dibiarkan, nanti lambang tri brata bisa ditaruh di dua telinga, kan tidak baik. Belum lagi model dan warnanya,” ujar Oegroseno dihubungi ROL, Ahad (1/12).

 

Ia menambahkan, isi TR yang ia tanda tangani pekan lalu ini pun tidak serta merta tanpa alasan meminta polwan untuk tak berjilbab. Menurut dia, untuk menunjukan identitas dari kebersamaan Bhayangkara, tidak bisa satu polwan menggunakan jilbab berbeda dengan rekannnya yang lain. Sehingga keputusan diambil agar polwan tidak terlebih dahulu berjilbab.

 

“Jangan sampai nanti jilbab seperti artis, makanya kami harus atur dulu seperti apa yang pas untuk serempak digunakan polwan,” ujarnya.

 

Dia sendiri menegaskan, saat ini tim pembuat model jilbab polwan tengah bekerja keras mengkreasikan rancangan jilbab yang cocok untuk polwan dalam menunaikan tugasnya. Ia berujar, konsep jilbab polwan perlu dipikirkan matang agar tidak menganggu kinerja, contohnya saat mengatasi kriminalitas. “Oleh karenanya, kalau saya mengidamkan jilbab polwan itu seperti di kepolisian Arab Saudi. Tertutup auratnya, hanya keliatan mata,” kata Oegroseno.

 

Ia pun meminta polwan untuk tetap bersabar. Dia menegaskan, Polri tidak diam akan permintaan anggota muslimahnya. “Kami sedang atur,” ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement