REPUBLIKA.CO.ID, SANA'A -- Kementerian Dalam Negeri Yaman, Ahad (1/12), memberlakukan larangan sementara atas sepeda motor di Sana'a. Larangan diberlakukan karena peristiwa tembak-lari berturut-turut mempertegas situasi keamanan yang memburuk di ibu kota negeri itu.
''Kementerian tersebut menyatakan larangan itu akan berlangsung sampai 15 Desember sejalan dengan perintah Komite Keamanan Tertinggi yang diumumkan pekan lalu,'' kata Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Senin.
Larangan tersebut bertujuan mencegah terulangnya aksi pembunuhan. Pada Selasa (26/11), dua warganegara Belarusia ditembak hingga tewas di luar hotel mereka oleh beberapa pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor.
Beberapa jam kemudian, Kolonel Ahmed Ismail Al-Jahdary, Direktur Departemen Pelatikan di Lembaga Pendidikan Kepolisian, ditembak hingga tewas juga oleh beberapa pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor.
Empat hari sebelumnya, Abdulkarim Jadban, anggota parlemen dan wakil dari gerilyawan Syiah Al-Houthi dalam dialog nasional, dibunuh oleh beberapa pria bersenjata yang naik sepeda motor di satu jalan di dekat Kementerian Pertahanan.
Aksi serang-lari telah menjadi umum di Yaman, tempat perlawanan rakyat pada 2011, membuat lemah kendali pemerintah.