REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pengacara senior, Adnan Buyung Nasution merasakan kehilangan mendalam dengan meninggalnya Mulyana Wira Kusumah. Baginya kriminolog Indonesia tersebut sangat dibutuhkan sebagai pejuang yang tanpa pamrih.
"Indonesia membutuhkan pejuang seperti Mulyana, dia pejuang yang tanpa pamrih." ujar Adnan, saat ditemui usai pemakaman Mulyana di tempat pemakaman keluarga di Kelurahan Pasir Kuda, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Senin (2/12).
Adnan mengatakan, banyak yang berjuang di Indonesia tapi pamrih butuh jabatan, uang dan kendaraan. Menurut Adnan, dalam hidupnya Mulyana tidak mementingkan diri sendiri.
"Dia orang yang tidak takut walau diancam, dikepung, diancam mau dibunuh, tetap saja maju," ujarnya.
Bagi Adnan kepergian Mulyana adalah hilangnya sosok pahlawan pejuang keadilan yg membela hak-hak orang-orang yang kusasahan.
Baginya pergerakan Mulyana seperti seorang pemimpin yang muncul dari bawah ke atas, bukan dari atas ke bawah.
"Banyak bibit pengganti Mulyana, tinggal berikan dorongan dukungann arahan supaya fokus pada perjuangannya dan tanpa pamrih," ujarnya.
Ia mengatakan, LBH tidak akan sebesar ini tanpa Mulyana. Ia dan kawan-kawan akan meneruskan perjuangan Mulyana dalam bidang keadilan demokrasi.
Keinginan terkahir Mulyana yang diingat Adnan adalah, perjuangan merombak struktur yang berkeadilan, dimana situasi saat ini timpang, keadilan yang runcing ke bawah dan tumpul ke atas.
"Ini akan menjadi cita-cita kami dan LBH akan memperjuangkan," kata Adnan.