REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemprov DKI Jakarta akan mengadakan Pagelaran Agung Keraton se-Dunia (World Heritage Festival) pada 5-8 Desember mendatang. Kegiatan yang menampilkan 176 kerajaan dari nusantara dan mancanegara ini menelan biaya Rp 20 miliar.
"Dana sebesar itu karena kita harus membiayai seribu seniman dan prajurit keraton. Kemudian kita juga harus menyediakan akomodasi bagi raja-raja nusantara dan keluarga kerajaan dari negara lain," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Arie Budhiman dalam konferensi pers di Balai Kota, Selasa (3/12).
Menurut Arie, para peserta Pagelaran Agung Keraton Dunia tersebut akan mulai hadir di Jakarta pada 4 Desember. Sementara, prosesi acara pembukaannya akan dilaksanakan pada 5 Desember di Hotel Borobudur mulai pukul 08.00 WIB. "Saat prosesi nanti para raja akan mengenakan pakaian kebesaran masing-masing," jelas dia.
Pada hari yang sama, lanjut Arie, juga akan digelar seminar yang dihadiri Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, perwakilan dari UNESCO, serta para akademisi dan budayawan. Seminar tersebut diharapkan dapat menghasilkan deklarasi upaya perdamaian dunia melalui pendekatan kebudayaan.
Kemudian, pada 6 dan 7 Desember akan digelar pameran dan workshop di Plaza Monas Sisi Barat, Selatan dan Timur. Di pameran tersebut akan ditampilkan benda-benda pusaka kerajaan serta workshop pembuatan batik, keris, gamelan, dan jamu tradisional. Ada juga panggung utama yang menampilkan 36 grup kesenian dari berbagai daerah.
"Area Monas selama kegiatan tersebut akan disulap menjadi kerajaan dengan dipasangi ornamen-ornamen khas keraton," tambah Arie.
Acara puncak yaitu kirab budaya akan dilaksanakan pada 8 Desember mulai pukul 15.00 WIB. Kirab akan diikuti oleh 500 pasukan kerajaan serta menampilkan raja-raja yang menaiki 30 kereta kencana. Dikatakan, semua acara tersebut dapat dinikmati secara gratis oleh masyarakat kecuali pameran yang digelar di Diorama Monas.