Selasa 03 Dec 2013 20:33 WIB

'Pembagian Kondom Gratis Simplikasi Solusi HIV dan AIDS'

Kondom (ilustrasi)
Foto: IST
Kondom (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA --  Program pembagian kondom gratis yang digelar dalam Pekan Kondom Nasional terus menuai kecaman. 

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional  menggelar Pekan Kondom Nasional untuk memperingati Hari AIDS sedunia. "Sangat disayangkan upaya mengurangi angka dan mencegah HIV dan AIDS disimplifikasi dengan membagi kondom gratis," ujar Ketua Umum PP Nasyiatul Aisyiyah Norma Sari kepada ROL, Selasa (3/12).

Menurut Norma,  pembagian kondom secara gratis di tempat yang tidak sesuai akan menimbulkan persepsi yang tidak tepat. "Akan tepat ketika dilakukan di kampus dengan  mahasiswa kedokteran, ilmu kesehatan yang paham tujuan kampanye peduli HIV dan AIDS dan paham makna di balik kampanye tersebut," ungkapnya.

Menjadi tidak tepat, tutur dia,  ketika kondom dibagikan kepada mahasiswa secara umum yang kemungkinan akan cenderung mispersepsi makna, "Misalnya , seks menggunakan kondom aman, sehingga terlintas keinginan mencoba,'' cetusnya.

 

Jika tujuannya melakukan edukasi, papar dia, pembagian kondom gratis tidak dilakukan di lingkungan publik, tetapi kampanye memerangi perilaku berisiko lebih tepat. "Jika tujuannya mencegah penularan dibagikan ke tempat dan kelompok sasaran yang berisiko tinggi,'' ucapnya.

Norma menyarakan, agar pemerintah menggalakkan pendidikan kesehatan reproduksi yang salah satu kajiannya adalah pencegahan HIV dan AIDS. Hal tu, papar dia, lebih relevan dan urgen untuk dilakukan dengan berbagai metode yang tepat pada institusi pendidikan serta masyarakat.

''Nasyiatul Aisyiyah memiliki Posyandu Remaja yang salah satu aktivitasnya adalah pendidikan kesehatan reproduksi remaja dengan metode yang tepat."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement