REPUBLIKA.CO.ID, Pemerintah Australia menyadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan ibu negara Ani Yudhoyono serta beberapa menteri. Penyadapan tersebut diduga dilakukan via jaringan yang dimiliki Indosat.
Terkait hal itu, Menteri Pemuda dan Olahraga yang juga pengamat telematika, Roy Suryo meminta Indosat bertanggung jawab.
"Penyadapan itu sudah berlangsung cukup lama dan baru kali ini pemerintah dapat bertindak tegas. Jika pemerintah tidak tegas, kebocoran-kebocoran di lingkungan perbankan dengan kerugian besar akibat penyalahgunaan dan kerawananaplikasi sistem informasi akan terus berjalan," katanya di Jakarta, Ahad (8/12).
Mengenai pernyataan Direktur Utama Indosat Alexander Rusli yang mengungkapkan Presiden SBY tidak menggunakan nomor Indosat, ia menilai, yang dipermalahkan bukan soal nomor melainkan jaringan.
Indosat, menurut Roy memiliki infrastruktur telekomunikasi yang paling lengkap. Seperti, jaringan serat optik, satelit, BTS seluler dan FWA.
"Sejak satelit Palapa bukan milik Indonesia, sejak itulah penyadapan dilakukan. Indosat sendiri dilepas oleh Menteri BUMN Laksamana Sukardi pada tahun 2002," katanya menegaskan.