REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar, dalam hal ini Dinas Bina Marga Provinsi Jabar, akan membangun fly over di Bandung pada 2014. Yakni, di daerah Kopo, Buah Batu, dan Cibiru. Fly over ini, dibuat untuk mengurai kemacetan.
Sebelumnya, fly over tersebut telah dibangun di Pasopati dan Kiaracondong. Keduanya, dianggap telah berhasil mengurai kemacetan di beberapa titik.
Menurut Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, M Guntoro, seharusnya proyek pembangunan jalan fly over di Kopo dan Buahbatu dilakukan tahun ini. Namun, terkendala dalam pembebasan lahan. Untungnya pada saat ini sudah mengerucut. Pembebasan lahan pun, sudah tinggal pembayarannya.
"Insya Allah tahun depan sudah mulai dilakukan pembangunan," ujar Guntoro kepada wartawan, Senin (9/12).
Menurut Guntoro, nantinya fly over tersebut akan sedikit mengurai kemacetan yang selama ini dikeluhkan oleh warga Bandung. "Untuk panjang fly over sendiri sekitar 800 meter sampai 1 KM," katanya.
Menurut Guntoro pembangunan jalan fly over tersebut sebenarnya adalah proyek pusat. Tapi, tanahnya dari provinsi dan terkait pembebasan lahannya. "Yang pasti dalam pembebasan lahan tersebut untuk satu titik bisa menghabiskan Rp 150 Miliar," katanya.
Dikatakan Guntoro, lalu lintas Kota Bandung akan sedikit terganggu pada 2014 akibat pembangunan fly over tersebut. Apalagi, Pemkot Bandung juga akan membangun jalan monorel. akan ada pembangunan fly over juga.
"Iya repot juga untuk tahun depan, karena akan ada pembangunan tiang-tiang penyangga untuk jalan monorel, dan akan ada pembangunan jalan fly over juga," katanya.
Namun meskipun akan sedikit repot lanjut Guntoro, pihaknya tetap optimistis pembangunan tersebut akan berjalan optimal. "Yang penting kita akan terus mendukung terhadap pembangunan di Kota Bandung demi mengurai kemacetan," katanya.
Nantinya, kata dia, dengan adanya jalan fly over tersebut diharapkan Kota Bandung menjadi kota metropolitan. Karena, Kota Bandung saat ini baru memiliki fly over Pasopati. Dengan adanya tambahan jalan fly over baru, maka bisa dikatan Bandung kota metropolitan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika