Selasa 10 Dec 2013 16:25 WIB

Kementan: Dana Bantuan Padi Puso Belum Cair

Red: Nidia Zuraya
 Seorang petani, Idrus (67) membersihkan sawahnya yang mengalami kekeringan di Desa Lubuk Puar, Padangpariaman, Sumbar. Akibat rusaknya hulu irigasi dan musim kemarau, ratusan hektare sawah di kecamatan itu terancam gagal panen.
Foto: ANTARA
Seorang petani, Idrus (67) membersihkan sawahnya yang mengalami kekeringan di Desa Lubuk Puar, Padangpariaman, Sumbar. Akibat rusaknya hulu irigasi dan musim kemarau, ratusan hektare sawah di kecamatan itu terancam gagal panen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian mengakui hingga memasuki pekan kedua Desember, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) belum mencairkan dana penggantian padi gagal panen atau puso yang diusulkan Kementan melalui Program Bantuan Penanggulangan Padi Puso (BP3) tahun 2013.

Direktur Pembiayaan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Mulyadi Hadiawan di Bogor, Selasa (10/12) menyatakan, pihaknya sudah mengusulkan anggaran BP3 sebesar Rp148 miliar kepada Menko Perekonomian, kemudian diteruskan kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

"Kemenkeu, melihat PB3 sulit dilanjutkan karena sejumlah problem ditemukan di tingkat lapangan yang kurang baik. Kalau dicairkan, waktunya juga sudah mepet," katanya di sela Temu Koordinasi Kehumasan Ditjen PSP.

Namun demikian, Mulyadi tidak menjelaskan, persoalan di lapangan yang dimaksudkan, sebagai gantinya, Kementan mengusulkan program asuransi pertanian. Menurut dia, rencananya, BP3 tahun 2013 ditargetkan memayungi lahan sawah yang mengalami puso sebesar 40 ribu hektare (ha).