REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Rosita Budi Suryaningsih
Texas menjadi wilayah Amerika yang semakin besar jumlah umat Muslimnya.
Texas merupakan salah satu negara bagian Amerika Serikat yang letaknya ada di sebelah selatan tengah. Wilayahnya banyak berupa gurun.
Masyarakatnya banyak yang berkecimpung dalam bidang peternakan sapi. Maka, pantaslah daerah ini disebut dengan negeri koboi.
Seperti di bagian lain wilayah Amerika, Muslim menjadi minoritas di wilayah ini. Tidaklah mudah menjadi seorang Muslim di Amerika yang sering diberikan stigma negatif dengan dituduh sebagai teroris setelah peristiwa 9/11 yang meluluhlantakkan gedung pertahanan Amerika.
Namun, banyak juga orang Amerika yang kagum dan menghormati orang Muslim di sini. Mereka menghargai perbedaan ras atau agama yang dipeluk dan menganggap semuanya adalah warga Amerika.
Texas sendiri merupakan negara bagian Amerika yang memiliki penduduk Muslim terbesar kedelapan di Amerika Serikat.
Pada 1990 ada sekitar 140 ribu Muslim di Texas yang mewakili 0,7 persen dari populasi negara dan 2,8 dari total populasi Muslim di Amerika Serikat.
Jumlah ini semakin meningkat, apalagi banyak warga Texas yang memutuskan menjadi mualaf. Laman kedutaan besar Amerika, IIP Digital, menjelaskan, kini ada lebih dari 421 ribu warga Texas yang Muslim.
Seperti kata pepatah Amerika, everything's bigger in Texas. Texas menjadi wilayah Amerika yang semakin besar jumlah umat Muslimnya.
Di Texas, banyak pula komunitas-komunitas Muslim yang aktif melakukan berbagai kegiatan positif. Di kota-kota seperti Houston, Dallas, San Antonio, Austin, dan kota-kota lainnya, banyak komunitas Muslim.
Tengok saja ada Islamic Society of Greater Houston (ISGH), Alif Lam Mim (ALM) di Dallas, Muslim Children Education and Civic Center (MCECC), Texas Moslem Community, Texas Moslem Women Foundation, dan banyak lagi komunitas Muslim lainnya.
Tak hanya menjadi sebuah tempat berkumpul umat Muslim di Texas, komunitas-komunitas ini banyak menyelenggarakan program yang mulia.
Texas Moslem Women Foundation, misalnya, komunitas ini aktif memberdayakan perempuan serta melindungi perempuan dari perlakuan tidak setara dan kekerasan dalam rumah tangga.
Hal yang sama juga diemban komunitas ALM di Dallas. "Kami ingin menjelaskan pada dunia, Islam tidak pernah membolehkan kekerasan dalam rumah tangga, bukan seperti stigma yang salah yang selama ini tersebar, suami yang Muslim boleh menyiksa istrinya," ujar Ali Mahmoud, pendiri komunitas ini, dilansir dari ABC news.
Komunitas Muslim yang lebih besar, ISGH, juga banyak menggelar program kegiatan hingga kini. Komunitas ini berdiri sejak 1969 yang dibentuk oleh beberapa keluarga Muslim.
Kini, anggotanya semakin banyak dan bahkan punya 19 masjid. "Kini, komunitas kami semakin besar dan kami ingin menjadi komunitas Islam terbesar di Amerika Utara," tulis ISGH dalam laman resminya.
Kegiatannya bermacam-macam. Ada pendidikan dari pra-TK hingga SMA. "Kami telah melahirkan 150 siswa yang bisa menghafal Alquran," tulis laman tersebut.
Selain pendidikan, komunitas ini juga menyediakan layanan zakat, dakwah, pendidikan baca Alquran, pemakaman secara Islam, juga klinik kesehatan. MCECC juga giat memberikan pendidikan Islam, khususnya untuk kaum muda.
Diskusi lintas agama juga sering dilakukannya. Misinya, untuk memberikan kesadaran pada masyarakat dan melatih anggota komunitasnya agar mereka bisa diterima sebagai warga Muslim Amerika yang patut dibanggakan.
Mereka banyak pula melakukan bakti sosial dan menolong orang-orang miskin. "Kelihatannya, kamilah yang memberikan bantuan untuk orang miskin. Namun, sebenarnya orang miskin tersebut yang memberi kami kesempatan untuk berbuat kebajikan. Kami perlu bersyukur atas hal ini," ujar Direktur MCECC Sakib Shaikh, dilansir dari Onislam.
MCECC juga banyak bekerja sama dengan komunitas Muslim lainnya. Salah satunya adalah Muslim Cultural Heritage Society. Keduanya merupakan komunitas Muslim yang kerap berusaha untuk memperbaiki stigma negatif tentang Islam di Texas khususnya.
Di Texas juga telah berdiri Islamic Center yang cukup mumpuni. Didirikan sejak 1995 dan telah bisa banyak merangkul warga di Texas, khususnya di Kota Dallas dan Tarrant. Tak kurang dari 4.000 orang selalu aktif dalam setiap kegiatan yang dilakukannya.
Ketua Dewan Islamic Center untuk Layanan Kemanusiaan Texas Aftab Siddiqui mengatakan, di sini disediakan bantuan medis untuk warga berpenghasilan rendah, baik Muslim dan non-Muslim.
Islamic Center ini juga menawarkan layanan konseling, upaya rehabilitasi, dan rumah sementara bagi imigran dan program untuk mengatasi masalah kekerasan dalam rumah tangga serta pemberdayaan perempuan.
"Istimewanya, kami tidak hanya membantu Muslim. Warga yang bukan Muslim juga kami layani, bahkan ada warga non-Muslim yang menjadi relawan kami," ujarnya.
Ia mencontohkan, adalah Allen Roach, seorang dokter gigi yang beragama Kristen, yang telah pensiun sekitar tiga tahun yang lalu. Allen kini ia dengan sukarela ikut berpraktik di Islamic Center ini.
Lembaga ini juga membantu menampung ratusan pengungsi dari negara-negara Muslim. Tahun lalu, Islamic Center ini membantu sekitar 700 pengungsi yang sebagian besar berasal dari Irak.
Pengungsi dari Rohingnya juga diterima di tempat ini. Ketika terjadi bencana besar, seperti badai Haiyan di Filipina, mereka pun ikut turun tangan membantu korban bencana.