REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) megumpulkan mahasiswa dari 85 perguruan tinggi dari 23 provinsi di Indonesia dalam Workshop Jurnalisme Politik Tingkat Nasional. Mereka dikumpulkan di kantor DPP partai yang diketuai Suryadharma Ali itu untuk mendapatkan pelatih menjadi jurnalis politik handal.
Hadir dalam kesempatan tersebut Sekjen DPP PPP M. Romahurmuzi, Ketua DPP PPP Muhammad Arwani Thomafi, Wakil Sekjen PPP Joko Puwanto, dan Isa Muchsin.
Workshop tersebut bertajuk 'Peran Media dalam Pembangunan Politik di Indonesia'. Menurut Romy, panggilan akrab Romahurmuziy, partainya menyelenggarakan workshop jurnalisme untuk mencari bibit-bibit baru dalam menangkal adanya ancaman demokrasi media.
"DPP sengaja melakukan acara ini untuk mencari bibit-bibit baru dalam menangkal adanya ancaman demokrasi media. Yang semakin mengancam media demokrasi adalah media konglomerasi," kata Romy dalam rilis yang diterima ROL, Kamis (12/12).
Menurut Romy, media merupakan salah satu pilar demokrasi. Akan tetapi akhir-akhir ini konglomerasi media membuat para pemilik media sewenang-wenang melakukan seleksi dan framing terhadap sejumlah peristiwa sesuai dengan kepentingan mereka. Akibatnya, demokrasi politik terancam.
"Dari sekian banyak peristiwa media yang dipilih hanya sekian banyak peristiwa. Ketika terjadi seleksi dan framing, maka menjadi bahaya itu," kata Romy.
Ketua DPP PPP M Arwani Thomafi menambahkan, kegiatan ini untuk memberikan pemahaman jurnalistik politik bagi mahasiswa. Sehingga nantinya mahasiswa memiliki pemahaman yang utuh mengenai media dan politik. "Diharapkan, peserta memiliki bekal kemampuan dalam jurnalistik khususnya bidang politik," ujarnya.