REPUBLIKA.CO.ID, SARAJEVO — Lebih dari 8.400 orang yang dinyatakan hilang selama Perang Bosnia antara 1992-1995, belum juga diketahui rimbanya sampai hari ini.
“Salah satu persoalan kunci dalam proses pencarian orang-orang hilang tersebut adalah kurangnya informasi yang relevan tentang kuburan massal,” kata Direktur Institut untuk Orang-orang Hilang di Bosnia dan Herzegovina (MPI), Marko Jurisic, kepada media di Sarajevo.
Dikutip dari World Bulletin, Sabtu (14/12), Jurisic menyatakan ketidakpuasannya dengan sikap pemerintah setempat terhadap masalah orang hilang ini. Ia menambahkan, MPI telah menemukan 506 sisa jasad manusia dari penggalian yang dilakukan sepanjang tahun ini. Namun, hanya 480 di antaranya yang baru berhasil diketahui identitasnya.
Saat ini, penggalian sedang berlangsung di salah satu kuburan massal terbesar di negara itu. Ada 430 sisa-sisa jasad manusia yang sudah ditemukan sejak September di Tomasica, sebuah desa di wilayah utara Bosnia. “Sementara, menurut data yang ada, lebih dari 100 ribu orang tewas selama Perang Bosnia.”