REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pada libur akhir tahun 2013 ini, kawasan Malioboro Yogyakarta dipastikan akan padat oleh wisatawan. Karenanya untuk memantau keamanan dan kelancaran lalulintas pusat kota Yogyakarta tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) setempat akan mengaktifkan 22 Closed Circuit Television (CCTV) di sepanjang jalan Malioboro.
Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro Yogyakarta, Syarif Teguh, saat ini pihaknya baru memasang 7 alat CCTV di tujuh titik di Malioboro. "Pekan depan kita tambah 15 alat CCTV lagi sehingga ada 22 alat CCTV yang terpasang di sepanjang Malioboro," ujarnya, Ahad (15/12).
Saat ini kata dia, tujuh CCTV yang sudah terpasang baru mengkafer pemantauan keamanan di ujung Utara Malioboro hingga Dagen. Namun dari Dagen ke Ujung Selatan Malioboro, belum ada satupun alat CCTV yang terpasang. "Padahal daerah Selatan juga rawan kemacetan," ujarnya.
Dengan pemasangan 15 CCTV baru tersebut maka pada libur natal dan tahun baru nanti, sepanjang Malioboro akan terpantau dengan baik. Dimana sentral pemantauan sendiri berada di kantor UPT Malioboro. "Bukan hanya keamanan yang kita pantau tetapi juga kelancaran arus lalulintas," katanya.
Diakuinya, pada libur panjang seperti tahun baru dan kenaikan kelas, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Malioboro naik signifikan. Karenanya, penempatan CCTV tersebut akan diletakkan dititik-titik strategis. Antara lain di tiap simpang jalan, selasar trotoar, Beteng Vredeburg hingga perbatasan jalur lambat dan jalur cepat. Sementara untuk petugas keamanan, UPT Malioboro mensiagakan petugas Jogoboro.
Petugas Jogoboro sendiri merupakan petugas keamanan dari para komunitas di Malioboro sendiri baik tukang parkir, pedagang, seniman maupun kelompok lainnya. "Kami tentu akan dibantu dengan petugas keamanan baik dari komunitas, kepolisian maupun petugas pemkot," kata Syarif.