REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dua siswa alumnus SMAN 6 Mataram, Nusa Tenggara Barat, tercatat meninggal dunia saat mengikuti kegiatan pengenalan kampus atau ospek di Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang.
"Awalnya kami tidak menghubung-hubungkan. Tapi setelah Fikri diketahui meninggal dunia saat ospek, kami jadi ingat kakak kelas Fikri bernama Tejo Baskoro, yang juga meninggal saat mengikuti kegiatan serupa di ITN tahun lalu," kata Kepala SMAN 6 Mataram Muhtadi Hairi di Mataram, Ahad.
Muhtadi mengatakan, Tejo Baskoro merupakan kakak kelas Fikri Dolasmantya Surya (20), mahasiswa baru ITN yang meninggal dunia saat mengikuti kegiatan Kemah Bakti Desa (KBD) di Gua Cina, Desa Sitiarjo, Sumbermanjing Wetan, Malang, Jawa Timu, Oktober lalu.
Menurut Muhtadi, almarhum Fikri masuk di Fakultas Planologi tahun 2013 sementara almarhum Tejo masuk Fakultas Teknik Pertambangan tahun 2012 di ITN Malang. Menurut dia, keduanya meninggal dunia pada kegiatan kampus yang sama, yaitu ketika mengikuti ospek.
"Memang awalnya si Tejo diketahui ada gejala penyakit, tapi kok waktunya pas pada saat ospek," kata dia.
Menurut Muhtadi, kematian Tejo pada 2012 tidak sempat terekspos media massa, sehingga tidak ramai menjadi perbincangan. Namun setelah kasus Fikri, pihak sekolah mulai curiga kematian Tejo juga ada kesamaan dengan kematian Fikri.
"Kami berpikir jangan-jangan ini ada benang merahnya. Mungkin ada sesuatu yang salah yang terjadi pada saat ospek itu," kata dia, mempertanyakan.
Meski demikian, pihak sekolah belum mengambil langkah apapun terkait kejadian yang menimpa Tejo. "Kini perhatian kami masih tersedot pada kasus Fikri," ucapnya.