REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jendral Polisi, Sutarman mengatakan membutuhkan anggaran sekitar Rp 3,5 triliun untuk pengamanan pemilu 2014. Menurutnya, anggaran pemilu sebelumnya tidak relevan dengan kebutuhan Polri.
"Polri mengajukan dana Rp 3,5 triliun untuk pengadaan peralan dan pengamanan pemilu," katanya saat rapat bersama antara Kapolri dan Komisi III di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (16/12).
Ia mengungkapkan, pada pemilu 2009 dana pengamanan pemilu hanya sebesar Rp 1,9 triliun. Anggaran sebesar itu dianggap tidak lagi relevan untuk diterapkan pada pemilu mendatang.
Karena berdasarkan hitung-hitungan internal Polri, dana pengamanan saja membutuhkan Rp 2,2 triliun. "Biaya pengamanan pemilu yang lalu Rp 1,9 triliun. Hitung-hitungan Polri kemarin Rp 2,2 triliun khusus pengamanan,” ujarnya.
Anggaran pengamanan pemilu untuk Polri meningkat karena jumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang bertambah. Otomatis, imbuh Sutarman, akan terjadi penambahan petugas Polri untuk pengamanan pemilu.
Pada saat yang sama, jumlah pemilih yang bertambah juga turut memengaruhi pembengkakan biaya pengamanan. "Pemilihnya naik, distribusi logistiknya, walau pun distribusi logistik ada di KPU tapi distribusi ini semua yang kawal Polri. Mengawal dari awal sampai masuknya," ujarnya.