REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Serangan Angkatan Udara Suriah di kota yang disengketakan, Aleppo, menewaskan 36 warga sipil. Para korban termasuk di antaranya 14 anak-anak, turut menjadi korban serangan bom di wilayah itu.
Kelompok aktivis melaporkan, Ahad (15/12), pasukan pemerintah Suriah membombardir wilayah yang dikuasai oposisi. Pasukan tersebut menjatuhkan bom dari atas helikopter yang berputar-putar di sekitar wilayah Aleppo.
"Serangan dengan bom meledakan kabupaten Sakhur, Ard al-Hamra dan Haydariyeh, bom tersebut menewaskan 22 orang dewasa dan 14 anak-anak, " ungkap Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), seperti dilaporkan Aljazeera, seperti dikutip Senin (16/12).
Video yang diunggah salah seorang aktivis lokal menunjukkan api terlihat di sejumlah jalan-jalan sempit di kota tersebut. Puing-puing dan debu berserakan di distrik Karam el-Beik setelah serangan udara. Relawan pertahanan sipil di wilayah tersebut mengatakan mereka terus berupaya mengatasi pengeboman. Lebih dari 10 daerah berbeda di Aleppo terkena serangan itu.
"Mereka ditembaki oleh dua bom dan misil," ujar salah satu anggota SOHR. Mereka mengatakan, Rabu (11/12) lalu, jumlah warga yang tewas di kota Adra, timur laut Damaskus, meningkat jadi 28 orang.
Direktur SOHR, Rami Abdurrahman, mengatakan korban tewas termasuk pendukung Presiden Bashar Assad seperti anggota sekte minoritas Alawite, beberapa Muslim Druze, dan Syiah. Ketiga kelompok tersebut selama ini diketahui memberi dukungan pada Assad dalam memerangi pemberontak Sunni.
Seorang analis Suriah dari Institut Washington, Andrew Tabler, mengatakan serangan terbaru tersebut dilakukan untuk menunjukkan rezim Assad yang merebut kembali Aleppo. "Rezim Assad mengerahkan tentara untuk merebut kembali daerah itu," kata Tabler.
Pasukan Assad memerangi oposisi dalam konflik 2,5 tahun terakhir. Konflik tersebut hingga saat ini telah menewaskan lebih dari 100 ribu orang. Pasukan umumnya menyerang melalui udara dan artileri pada daerah yang dikuasai pemberontak di seluruh negeri.