Selasa 17 Dec 2013 20:44 WIB

Tri Hita Karana Diusulkan Masuk Kurikulum

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Djibril Muhammad
Made Mangku Pastika
Foto: Antara
Made Mangku Pastika

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kearifan lokal Tri Hita Karana diusulkan masuk ke dalam kurikulum sekolah. Hal itu diusulkan Ketua Yayasan Tri Hita Karana I Gusti Ngurah Wisnu Wardana, saat beraudensi dengan Gubernur Bali, Made Mangku pastika, di ruang kerja gubernur, Selasa (17/12).

"Ini untuk pembelajaran, agar generasi muda lebih mengenal konsep Tr Hita Karana," katanya.

Wisnu menemui gubernur bersama Jan Hendrik Peter, seorang profesor pariwisata asal Belanda. Pada kesempatan itu Wisnu menyampaikan dirinya bersama Jan Hendrik Peter telah menyelesaikan buku karya mereka yang berjudul 'Tri Hita Karana, Spirit of Bali.'

Menurut dia. buku ini disusun agar masyarakat  memahami konsep Tri Hita Karana. Wisnu juga menyampaikan tentang upaya penerapan dari Tri Hita Karana, untuk masuk dalam kurikulum sebagai pembelajaran bagi generasi muda.

Selain juga hal itu bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam setiap pengambilan kebijakan pemerintah daerah dalam perkembangan Bali ke depan.

Menanggapi hal tersebut Gubernur Pastika mengapresiasi penerbitan buku itu, mengingat konsep Tri Hita Karana sangat penting untuk perkembangan Bali ke depan. Gubernur juga ingin buku 'Tri Hita Karana, Spirit Of Bali' tersedia di perpustakaan serta di universitas-universitas dalam konteks pembelajaran.

Ia juga menambahkan program Bali Mandara seperti Simantri , clean and green adalah salah satu perwujudan dari penerapan Tri Hita Karana.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement