REPUBLIKA.CO.ID, MUNICH -- Pelatih Bayern Muenchen, Pep Guardiola menanggapi positif mengenai sistem cat semprot FIFA. Mantan pelatih Barcelona ini mengatakan akan mendukung sepenuhnya mengenai aturan ini.
"Ini adalah ide yang baik. Saya berharap akan terus digunakan dan tidak hilang di masa yang akan datang," kata Guardiola, Jumat (20/12).
Meski diklaim mendapat sambutan positif, namun ada beberapa pihak yang tidak setuju dengan sistem baru ini. Pelatih Guangzhou Evergrande, Marcelo Lippi ialah salah satunya.
"Ini adalah ide yang pintar, tapi untuk memastikan sistem ini bekerja dengan baik, wasit harus menentukan jarak yang tepat antara bola dan pagar hidup. Ada dua tendangan bebas di mana wasit memberikan jarak 15 meter antara pagar hidup kami dengan penendang Bayern," keluh Lippi usai timnya dikalahkan Bayern 3-0.
Kiper Bayern Muenchen, Manuel Neuer, juga melontarkan kritikannya soal sistem baru ini. "Kami tidak ingin ragu mengambil tendangan bebas di zona bahaya dan melakukannya dengan cepat".
"Sistem ini bisa memakan waktu sekira satu atau dua menit, karena wasit harus menyemprotkan cat sebelum tendangan bebas dilakukan. Terutama ketika laga berlangsung ketat melawan tim yang bermain defensif, ini bisa berdampak buruk bagi pertandingan," kata kiper nomor satu Jerman ini.
Kecurangan dalam eksekusi tendangan sudah sering terjadi dalam dunia sepak bola. Pertandingan antara AC Milan melawan Parma pada Ahad (27/10) misalnya.
Kubu AC Milan yang harus mengakui kekuatan Parma, mempermasalahkan Gol penentu kemenangan 3-2 Parma. I Rossoneri, melalui situs resminya, menyebutkan, tendangan bebas Parolo yang dituding ada unsur kecurangan.
Menurut Milan, Parma sudah melakukan kecurangan dengan menempatkan bola di posisi yang jauh dari tempat terjadinya pelanggaran. Pun, lewat situs resminya ini Milan mempublikasi dua foto yang menggambarkan momen terjadinya pelanggaran dan momen saat Parolo melakukan tendangan bebas.