REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Penyelenggaraan pemilu 2014 tinggal menghitung bulan. Seiring pelaksanaan pesta demokrasi itu, DPD KNPI Sleman sudah menyerukan menolak terjadinya politik kotor.
Menurut Ketua DPD KNPI Sleman Syukron Arif Muttaqien, saat ini kondisi dan situasi dunia politik sangat buruk. Politik kotor dimaksud yakni munculnya budaya transaksional antara calon legislative dengan masyarakat dalam penggalangan dukungan sudah mencapai titik yang memprihantinkan.
”Kedua-duanya sama. Yang caleg pengen menang, masyarakat juga ingin mendapatkan materi dari para caleg. Ini sudah sangat berbahaya,” ujar Syukron dalam siaran persnya, Ahad (22/12).
Bahkan, saat ini masyarakat tidak lagi melihat figur maupun program kerja yang ditawarkan caleg. Masyarakat lebih banyak memilih para tim sukses caleg yang menjanjikan memberikan materi saat akan memberikan suara. ”Kalau ini tidak disikapi, yang jadi nantinya adalah para legislatif yang busuk dan orientasinya hanya mengembalikan modal saat kampanye,” ujarnya.
Terkait masalah tersebut, pihaknya menyampaikan enam sikap politik yang disampaikan saat acara Refleksi akhir tahun dan Sarasehan Kebangsaan dengan tema “Peran Pemuda Menghadapi Pesta Demokrasi 2014”, Sabtu (21/12). Hadir dalam acara ini perwakilan organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP), organisasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat (ormas), pewakilan partai politik dan para calon legislatif (caleg).
Enam sikap politik yang tertuang dalam deklarasi pemuda sleman ini antara lain mendukung pelaksanaan pemilu yang bersih, jujur, adil dan bermartabat, menggunakan hak pilih dengan bertanggung jawab, menghargai perbedaan pilihan, menjaga situasi dan kondusi yang kondusif, menolak politik uang dan praktek kotor yang mencederai demokrasi, memilih figur yang bersih, berkualitas dan berpihak pada kepentingan rakyat. ”Enam hal ini akan selalu kita jaga hingga pelaksanaan pemilu baik legisltaif maupun presiden,” ujar Ketua DPD KNPI
Untuk itu, dengan gerakan moral yang saat ini dibawa DPD KNPI Sleman, Syukron berharap adanya kesadaran bersama dari seluruh elemen masyarakat untuk menciptakan politik yang bersih, jujur, adil dan bermartabat pada 2014. Sehingga, kualitas calon wakil rakyat yang duduk di DPRD mendatang benar-benar bisa membawa kepentingan masyarakat. ”Kami berharap dari teman yang muda ini bisa menginspirasi yang lain sehingga bisa menjadi gerakan bersama,” harapnya.