Ahad 22 Dec 2013 21:44 WIB

Lawan Ical-Prabowo, Jokowi Tarik Pemilih Partai Lain

Rep: Irfan Fitrat/ Red: Citra Listya Rini
Joko Widodo (Jokowi)
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibarat magnet, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bisa menarik suara pemilih partai lain andai menjadi calon presiden (capres). Hasil survei Indo Barometer menunjukkan figur politisi PDI Perjuangan (PDIP) itu yang dapat menyedot dukungan pemilih.

Indo Barometer membuat simulasi berdasar peta pilihan partai politik. Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menyebut ada 240 dari 1200 responden yang menjadi dasar sebagai kelompok kontrol atau kelompok yang lebih netral dalam simulasi itu. Hasilnya, Jokowi unggul jika hanya bersaing dengan Aburizal Bakrie (Ical) dan Prabowo Subianto.

Qodari mengatakan Joko Widodo atau yang populer disebut Jokowi mengungguli Ical dan Prabowo pada pemilih Partai Nasdem (50 persen), PKB (47,1), PKS (50), PAN (40), PPP (60), dan PBB (100). Untuk pemilih PDI-P, Jokowi jelas unggul dengan 76,8 persen. Ical unggul pada pemilih Golkar dan Partai Demokrat. Sementara Prabowo hanya unggul dari pemilih Gerindra.

"Bahkan suara Gerindra ada yang ketarik ke Jokowi," kata dia, dalam acara diskusi hasil survei Indo Barometer di Jakarta, Ahad (22/12).

 

Dari hasil survei, Qodari menyebutkan pemilih Gerindra yang memilih Prabowo hanya 50 persen. Jokowi mampu menarik 31,8 persen. Untuk pemilih Golkar, Jokowi juga mampu menyedot 17,6 persen. Namun, Qodari mengatakan hasil berbeda muncul ketika PDI-P mengusung Megawati Soekarnoputri sebagai capres.

Megawati hanya unggul atas Ical dan Prabowo pada pemilih Nasdem (100 persen), PBB (100 persen), dan PDI-P (46,4 persen). Dengan catatan, menurut Qodari, Nasdem dan PBB mendapat suara kecil. Dalam simulasi ini, Prabowo yang lebih unggul.

Ketua Dewan Pembina Gerindra itu unggul pada pemilih PKB (35,3), PKS (33,3), dan PAN (40). Di Gerindra, Prabowo jelas unggul dengan 72,7 persen. Sementara Ical hanya unggul pada pemilih Golkar dan Partai Demokrat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement