REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meyakini penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI 2013 dapat mencapai di atas 90 persen meskipun hingga hari ini baru terserap 71 persen dari Rp 50,1 triliun.
"Itu 71 persen, tapi nanti akhir tahun akan kelihatan, yah yang jelas nanti gede," ujar Joko Widodo di Balai Kota, Jakarta, Senin (23/12).
Menurut dia, yang paling banyak masalah terkait pembelian lahan karena masih ada persoalan dokumen. "Lahannya masih ada problem dokumen, sengketa lahan, yah gitu yang banyak sehingga itu harus dipastikan bahwa sengketa itu bersih, yang paling banyak itu," ujarnya.
Terkait dinas-dinas yang tidak memenuhi target penyerapan, ia mengatakan kepala dinas harus mempunyai alasan sangat kuat yang harus disampaikan kepada dirinya. "Bahwa alasannya itu bukan karena tidak bisa kerja, tapi ada masalah lapangan seperti lahan yang sengketa. Lahan yang ada masalah sehingga kesulitan pembayarannya, sehingga itu nanti bisa diterima," katanya.
Namun, lanjutnya, kalau alasannya itu karena pekerjaan tidak beres, maka kepala dinas itu tidak pintar dalam mencarikan solusi dari sebuah persoalan. "Dinas yang tidak maksimal, yah pasti kepala dinasnya akan diganti, tapi kan harus dilihat dulu, karena rampungnya ini sampai tanggal 31."
Untuk APBD DKI 2014, ia mengatakan pihaknya tetap konsentrasi di penanganan kemacetan, banjir dan tata ruang ibukota. "Untuk antisipasi banjir, yah kita sudah lakukan simulasi banjir, normalisasi sungai mau pun waduk, pompa air, sumur resapan dan lain-lain. Yah mudah-mudahan tak ada banjir," katanya.