REPUBLIKA.CO.ID, SURIAH -- Sekitar 42 warga sipil, termasuk anak-anak, tewas akibat ledakan bom di Suriah. Bom yang dijatuhkan oleh angkatan bersenjata Suriah dari helikopter itu meledak di utara provinsi Aleppo, Ahad (22/12).
Pengamat HAM Suriah yang berbasis di Inggris mengatakan, serangan dari udara itu meledak di beberapa distrik di Aleppo. Namun, ledakan terbesar terjadi di Hanano, timur kota Aleppo. Akibatnya, enam anak-anak tewas.
"Mereka meledakkan rombongan mobil yang sedang melintas di jalan di Hanano. Banyak mobil rusak dan terdapat beberapa warga sipil juga," kata Rami Abdelrahman, pengamat HAM Suriah.
Berdasarkan data HRW, bom barel telah menewaskan puluhan warga sipil di Aleppo akhir bulan lalu. Serangan tersebut dinilai ilegal dan telah meluluhlantakkan pemukiman serta daerah perbelanjaan.
Menurut peneliti senior HRW, Ole Solvang, angkatan udara Suriah telah melakukan tindakan kriminal dan tidak peduli akan banyaknya korban yang berjatuhan.
Barel bom merupakan bahan peledak berbentuk silinder atau drum minyak yang sering digulung dari belakang helikopter untuk menyerang target tertentu. Bom tersebut dapat menyebabkan kerusakan yang sangat luas dan signifikan.
Kota tersebut telah menjadi target helikopter yang membawa bom barel dengan daya ledak yang tinggi. Bom tersebut bahkan dapat merusak seluruh gedung dalam sekali ledakan.
Dr Ammar Zakaria mengatakan, telah mengobati korban yang terluka akibat pecahan bom dan terluka dibagian kepala.
"Banyak korban meninggal sebelum tiba di rumah sakit. Kebanyakan berada di dalam rumah sakit dan kami tidak memiliki alat untuk mengobatinya. Kami juga tidak memiliki cukup tempat tidur untuk merawat mereka semua. Orang-orang meninggal di lantai rumah sakit," katanya.
Juru bicara Komite Palang Merah Internasional Simon Schorno mengatakan, di Aleppo banyak orang yang terluka di bawa ke rumah sakit. "Pengamanan di daerah itu semakin berkurang. Namun, pengeboman di daerah sipil juga semakin sering terjadi," katanya seperti dikutip CNN.
Sementara itu, pemerintah mengatakan dalam target operasi itu mereka mengincar kelompok teroris. "Puluhan teroris terbunuh dan lainnya terluka," kata pemerintah berdasarkan kantor berita Syrian Arab.