REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Harga rumput laut di Kabupaten Nunukan. Provinsi Kalimantan Utara akhir-akhir ini terus naik, sehingga mendorong para petani kembali menekuni usaha budidaya komoditas tersebut.
Saidi, salah seorang petani di Sedadap, Kelurahan Nunukan, Selatan Nunukan di Nunukan, Rabu, mengatakan, harga rumput laut kering saat ini mencapai Rp14.000 per kilogram dari sebelumnya hanya pada kisaran Rp10.000 sampai Rp11.000 per kilogram pada Oktober 2013.
"Kami merasa senang harga rumput laut terus naik sejak beberapa bulan terakhir sehingga dapat memperbaiki penghasilan masyarakat. "Mudah-mudahan harga rumput laut tetap tidak turun lagi," katanya.
Ia mengatakan, sejak naiknya harga rumput laut akhir-akhir ini, banyak warga Kabupaten Nunukan kembali menekuni usaha budidaya rumput laut yang sebelumnya sempat beralih menjadi petani kebun.
Saidi yang saat ini memiliki 300 bentangan tali dengan ukuran masing-masing 18-20 meter itu mampu memproduksi rumput laut kering sebanyak 10 ton setiap kali panen dengan masa pemeliharaan satu bulan lebih atau 45 hari.
"Kami bisa dapatkan 10 ton rumput laut kering setiap panen dengan harga penjualan yang mencapai Rp140 juta," ujarnya.
Menurut dia, produksi rumput laut para petani selama ini dibeli oleh pedagang lokal yang kemudian menjual kembali ke Makassar, Sulawesi Selatan dan Surabaya, Jawa Timur.
Hal yang sama diungkapkan Hasbi, petani rumput laut di Kampung Nelayan, Kelurahan Mansapa, Kecamatan Nunukan Selatan yang mengaku selama harga rumput laut naik penghasilan petani terus mengalami kenaikan.
Bahkan, katanya, hasil penjualan yang bisa mencapai ratusan juta rupiah setiap kali panen, sehingga dapat mengangkat derajat masyarakat di daerah dan tidak sedikit warga yang berdomisili di sekitar pantai beralih menjadi pembudidaya rumput laut.
"Warga yang sebelumnya meninggalkan usaha budidaya rumput laut, kembali menekuninya setelah harga kembali naik," ujar dia.
Hasbi maupun Saidi mengungkapkan, ketika harga rumput laut turun drasti menjadi Rp6.000 perkilogram kering banyak warga Kabupaten Nunukan yang beralih menjadi petani kebun.