Rabu 25 Dec 2013 15:30 WIB

Sekjen PBB: Iran Harus Diundang ke Konferensi Jenewa II

Sekjend PBB Ban Ki Moon
Foto: Wahyu Putro/Antara
Sekjend PBB Ban Ki Moon

REPUBLIKA.CO.ID,  TEHERAN  -- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (Sekjen PBB) Ban Ki-moon mengatakan Iran harus diundang untuk menghadiri konferensi perdamaian Jenewa II tentang Suriah bulan depan. Menurut Ban, undangan sudah siap untuk dikirim "segera" dan semua peserta harus berkomitmen demi keberhasilan konferensi itu.

Namun, diakui Ban, beberapa anggota penting dari Dewan Keamanan PBB menentang partisipasi Iran dalam menyelesaikan masalah Suriah. "Iran dapat memainkan peran yang sangat penting," kata Ban.

"Iran adalah kekuatan regional yang sangat penting. Oleh karena itu, logis dia berbicara, dan praktis serta realistis, jika mereka harus menjadi bagian dari pertemuan ini," tambah Ban.

Konferensi Jenewa II, yang dijadwalkan berlangsung pada 22 Januari adalah untuk menerapkan rencana perdamaian untuk Suriah ysng dihasilkan dalam konferensi pertama pada tahun 2012.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad-Javad Zarif, Ahad (22/12), mengecam kecenderungan yang berusaha menghalangi Iran menghadiri konferensi internasional mendatang mengenai Suriah, Jenewa II. "Kami percaya bahwa pandangan yang menghalangi Iran memainkan peran positif mengenai masalah Suriah tidak realistis," kata Zarif.

Ia mengatakan peran Iran tak bisa diabaikan dalam perkembangan regional dan negaranya siap memainkan peran "positif" dalam konferensi mendatang mengenai Suriah Jenewa II, kalau diundang. "Kami telah mengumumkan kesediaan kami untuk menemukan penyelesaian politik bagi krisis Suriah dan memainkan kehadiran konstruktif dan efektif di Jenewa II," ujar Zarif.

sumber : Antara/MNA-0ANA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement