REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (Sekjen PBB) Ban Ki-moon mengatakan Iran harus diundang untuk menghadiri konferensi perdamaian Jenewa II tentang Suriah bulan depan. Menurut Ban, undangan sudah siap untuk dikirim "segera" dan semua peserta harus berkomitmen demi keberhasilan konferensi itu.
Namun, diakui Ban, beberapa anggota penting dari Dewan Keamanan PBB menentang partisipasi Iran dalam menyelesaikan masalah Suriah. "Iran dapat memainkan peran yang sangat penting," kata Ban.
"Iran adalah kekuatan regional yang sangat penting. Oleh karena itu, logis dia berbicara, dan praktis serta realistis, jika mereka harus menjadi bagian dari pertemuan ini," tambah Ban.
Konferensi Jenewa II, yang dijadwalkan berlangsung pada 22 Januari adalah untuk menerapkan rencana perdamaian untuk Suriah ysng dihasilkan dalam konferensi pertama pada tahun 2012.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad-Javad Zarif, Ahad (22/12), mengecam kecenderungan yang berusaha menghalangi Iran menghadiri konferensi internasional mendatang mengenai Suriah, Jenewa II. "Kami percaya bahwa pandangan yang menghalangi Iran memainkan peran positif mengenai masalah Suriah tidak realistis," kata Zarif.
Ia mengatakan peran Iran tak bisa diabaikan dalam perkembangan regional dan negaranya siap memainkan peran "positif" dalam konferensi mendatang mengenai Suriah Jenewa II, kalau diundang. "Kami telah mengumumkan kesediaan kami untuk menemukan penyelesaian politik bagi krisis Suriah dan memainkan kehadiran konstruktif dan efektif di Jenewa II," ujar Zarif.