REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, menyatakan beberapa titik jalur Selatan provinsi Kecamatan Cisewu Garut masih terjadi bencana tanah longsor dengan skala kecil.
"Masih terjadi longsor di wilayah Cisewu, tapi hanya longsoran kecil," kata Kepala BPBD Kabupaten Garut, Dikdik Hendrajaya di Garut, Rabu (25/12).
Ia menuturkan bencana longsor cukup besar terjadi di Kampung Cikawung, Desa Girimukti, Kecamatan Cisewu, Sabtu (14/12) memutuskan akses jalan Cisewu-Talegong dengan Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung.
Bencana longsor, lanjut Dikdik kembali terjadi, Kamis (20/12) di lokasi sama menyebabkan badan jalan sepanjang 200 meter tergerus, kendaraan roda dan empat tidak bisa melewati jalan tersebut.
"Longsor yang sangat besar terjadi dua kali di jalur Cisewu sampai tidak bisa dilewati kendaraan, sampai sekarang pun longsor kecil di lokasi sama masih terjadi," katanya.
Ia menyebutkan, bencana longsor di Cisewu itu telah menyebabkan empat rumah warga rusak tergerus longsor dan delapan rumah warga lainnya terancam longsor. Sementara penghuni rumah yang terkena dampak longsor itu, kata Dikdik, mengungsi di rumah saudara dan tetangganya yang aman dari bahaya longsor.
"Longsor di Cisewu tidak ada korban jiwa, hanya memutus jalan saja dan telah merusak empat rumah dan delapan rumah terancam longsor," katanya.
Ia mengimbau kepada masyarakat atau pengendara yang melintasi jalur selatan Cisewu agar meningkatkan kewaspadaan terutama saat turun hujan.