Senin 30 Dec 2013 08:06 WIB

Polisi Jadikan Sopir Tewas Tersangka Kecelakaan Maut Probolinggo

Red: A.Syalaby Ichsan
Ilustrasi kecelakaan
Foto: IST
Ilustrasi kecelakaan

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sopir pikap bernama Slamet yang turut tewas dalam  kecelakaan maut antara truk gandeng dan pikap yang menewaskan 18 orang di Tongas, Probolinggo, Sabtu (28/12), dijadikan tersangka oleh pihak kepolisian.

"Itulah kesimpulan sementara dari hasil olah TKP yang dipimpin langsung Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono bersama petugas Korlantas Polri sejak Sabtu (28/12) malam sampai Minggu (29/12) siang," katanya kepada Antara per telepon dari Surabaya, Ahad (30/12) kemarin.

Ketika dihubungi dalam perjalanan pulang dari Probolinggo ke Surabaya, ia menjelaskan olah TKP yang dipimpin Kapolda Jatim itu melibatkan Ditlantas, Dishub Jatim, dan Labfor Polri Cabang Surabaya.

"Olah TKP itu juga mendapatkan asistensi dari Tim TAA (Traffic Accident Analisys) Korlantas Polri. Hasil sementara dari olah TKP akhirnya disimpulkan bahwa penyebab kecelakaan adalah 'human error' atau faktor manusia yang dilakukan pengemudi pikap," katanya.

Menurut dia, "human error" itu terjadi akibat pengemudi mobil pikap Nopol B-2625-XCU mengemudikan kendaraan dengan sengaja melanggar rambu marka garis panjang utuh (tidak putus-putus) sewaktu mendahului kendaraan yang ada di depannya.

Namun, dalam waktu yang bersamaan, ada truk gandeng Nopol P-8568-UL dari arah berlawanan, sehingga kecelakaan pun tidak terhindarkan. Hingga kini, tercatat 18 korban tewas, 13 korban luka berat, dua korban luka ringan, dan kerugian material sekitar Rp 150 juta.

"Tersangka memang tewas saat kejadian, tapi polisi tetap melakukan pemberkasan perkara. Kalau pemberkasan sudah selesai, penyidik akan memutuskan bahwa kasus tidak dapat dilanjutkan karena tersangka meninggal dunia, namun berkas yang ada tetap menjadi bahan evaluasi dalam bidang lalu lintas," katanya.

Sebelumnya, petugas kamar mayat Rumah Sakit Umum Daerah Tongas, Agus Sudarsono, menyebutkan ke-18 korban tewas itu meliputi 15 orang tewas di lokasi kejadian dan tiga orang tewas di rumah sakit. "Dua dari 18 korban tewas adalah anak-anak," katanya.

Ke-18 korban tewas adalah Nurhayati (30), Anila (2), Halima (28), Indama (32), Slamet (40) yang merupakan sopir pikap, Luluk Mukkarromah (30), Mbok Bahrom (60), Erma (32), Jumaati (32), Leli (30), Sudarmi (40), Sindro (40), Indah (5), Kasila (40), Soleha (50), Salamah (20), Yayuk (45), dan Kasih (40).

Hingga kini, belasan jenazah korban kecelakaan itu sudah diambil keluarganya dari rumah sakit untuk dimakamkan di kampung halamannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement