REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara terus mengeluarkan lava pijar sejak Senin (30/12) sore hingga Selasa (31/12).

Dalam pesan singkat yang diterima di Medan, Selasa, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, Gunung Sinabung telah mengeluarkan letusan sebanyak tujuh kali sejak Senin yang memunculkan kolom asap mulai 1.200 meter hingga 7.000 meter di atas kawah.

Berdasarkan pemantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), sejak Senin Gunung Sinabung juga mengeluarkan awan panas yang meluncur ke arah tenggara dengan jarak hingga 3,5 Km. Karena itu, status "Awas" terus diberlakukan dengan rekomendasi ketidakbolehan adanya aktivitas masyarakat dalam radius 5 Km dari Gunung Sinabung.

Masyarakat diminta untuk benar-benar mengungsi, terutama yang bertempat tinggal di sisi tenggara Gunung Sinabung karena lava pijar dan awan panas terus menerus keluar dari kawah. Meski telah mengeluarkan lava pijar, tetapi belum ditemukan adanya korban jiwa dari peningkatan aktivitas Gunung Sinabung tersebut.

Pada Senin pukul 18.00 WIB, jumlah warga yang mengungsi mencapai 19.126 jiwa atau 5.979 kepala keluarga yang tersebar di 31 lokasi pengungsian. Dengan aktivitas yang terus meningkat tersebut, jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung terus bertambah hingga Senin malam. "Jumlah pengungsi terkini masih dalam pendataan," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika