Jumat 03 Jan 2014 13:58 WIB

Elpiji 12 Kg Meroket, Gas Melon Ikut Meroket Setelah Kuota Dikurangi

Rep: mas alamil huda/ Red: Taufik Rachman
Gas Elpiji 12 kg
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
Gas Elpiji 12 kg

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Para pengguna  elpiji 12 kilogram kini banyak yang beralih menggunakan elpiji 3 kilogram. Hal itu lantaran melambungnya harga elpiji 12 kilogram hingga mencapai Rp 130 ribu sejak tanggal 1 Januari kemarin.

Lina, penjual di pangkalan gas elpiji di Jalan Sunda Nomor 2 Kota Bandung mengakui banyak pelanggan yang sebelumnya menggunakan tabung elpiji berwarna biru itu kini beralih ke gas elpiji 3 kilogram. Mahalnya harga elpiji 12 kilogram menjadi alasan mereka untuk beralih.

"Rata-rata mereka bilang harganya (elpiji 12 kilogram) yang keterlaluan," katanya saat ditemui Republika di pangkalannya, Jumat (4/1).

Lina melanjutkan, gas elpiji 12 kilogram yang ada di pangkalannya kini tidak cepat terjual habis semenjak naiknya harga. Sebelum tahun baru 2014, kata Lina, elpiji 12 kilogram selalu habis dalam satu hingga dua hari. Tetapi sejak naiknya harga, sudah dua hari tabung gas elpiji 12 kilogram masih tersisa di pangkalannya.

Beralihnya para pelanggan gas elpiji 12 kilogram ke tabung gas elpiji 3 kilogram membuat para pelangganya yang lain kadang tidak kebagian. Untuk mengantisipasinya, ia tidak menjualnya ke orang lain atau yang bukan pelanggannya."Kalau pas (elpiji 3 kilogram) datang, pelanggan sudah pada telepon. Nggak sampai sejam sudah habis," ujarnya.

Lina menambahkan, kondisi itu diperparah dengan dikuranginya kuota untuk pangkalannya. Biasanya setiap hari ia menerima 500 tabung gas berwarna hijau itu. Tapi sejak beberapa hari terakhir ia hanya diberi 250 tabung saja dari agen."Saya nggak ngerti kenapa tapi yang jelas dikurangi kuotanya," ucapnya.

Sementara itu, Abas (24 tahun), penjual lontong kari di sekitar Balai Kota mengatakan hal yang senada. Ia mengakui sulit mencari gas elpiji 3 kilogram dalam dua hari ini. "Untung kemarin dapat. Kalau nggak dapat saya nggak jualan," ujar pria asli Tegal, Jawa Tengah ini.

Abas menambahkan, meski ia dapat gas elpiji 3 kilogram namun ia harus membeli dengan harga yang sedikit tinggi. Ia mengatakan biasanya membeli dengan harga Rp 16 ribu. Tapi kemarin ia harus merogoh koceknya sebesar Rp 18 ribu untuk mendapatkan gas elpiji 3 kilogram."Karena susah mungkin ya dapatnya jadi mahal," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement