REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- KA Pangrango anjlok Jumat (3/1) kemarin, sudah kembali beroperasi Sabtu (4/1) pagi.
"Hari ini KA Pangrango sudah beroperasi normal, kereta sudah jalan pagi tadi pukul 08.03 WIB," ujar Kepala Stasiun Besar Bogor, Weddy Hortono, saat dihubungi Sabtu.
Weddy mengatakan, perjalanan KA Pangrango yang melayani rute Bogor-Sukabumi, mengalami keterlambatan sekitar 28 menit yang biasanya perjalanan pertama dari Bogor pukul 07.35 menjadi 08.03 WIB.
Menurut Weddy, keterlambatan ini dikarenakan pembatasan kecepatan perjalanan KA Pangrango terutama di lokasi titik anjloknya kreta. "Pasca-anjlok kecepatan kereta dibatasi biasanya 30 km per jam, menjadi lima km per jam terutama saat melintasi rel yang anjlok," ujar Weddy.
KA Pangrango anjlok di kawasan antara Stasiun Cigombong dan Stasiun Cicurug, Jumat pada pukul 14.00 WIB. Anjloknya kereta yang berpenumpang sekitar 350 orang tersebut terjadi karena adanya rel yang patah, sehingga satu kereta anjlok tidak bisa jalan.
Tidak ada korban jiwa, kereta yang anjlok merupakan kereta KMP3 (restorasi). Sehingga petugas meninggalakn kereta tersebut dan kembali melanjutkan perjalanan tanpa KMP3.
Akibat peristiwa tersebut dua perjalanan KA Pangrango dari Stasiun Bogor yakni pukul 15.20 dan 17.55 WIB terganggu. Sehingga sejumlah penumpang yang sudah membeli tiket mencari kendaraan alternatif dan uang penumpang dikembalikan seratus persen.
"Sebenarnya tidak ada pembatalan perjalan, perjalanan kereta masih tetap ada. Hanya saja penumpangnya sudah tidak ada, mereka memilih alternatif angkutan lain," ujarnya.
Weddy mengatakan, perbaikan rel telah selesai dilakukan pada pukul 21.25 WIB, dengan memperbaiki bantalan yang patah dan kereta bisa kembali melintas.
Saat ini perjalanan KA Pangrango telah berlangsung normal dan jumlah penumpang juga cukup banyak karena bertepatan dengan libur sekolah. Perjalanan kereta api Pangrango sangat diminati masyarakat karena menjadi alternatif menghindari kemacetan di jalur Ciawi-Sukabumi.
Kereta ini melayani penumpang dengan tiga gerbong kelas ekonomi berkapasiats sekitar 340 orang dan dua gerbong kelas eksekutif dengan kapasitas seratus orang, juga dilengkapi satu kereta makan.