REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mendesak pihak kepolisian segera mengungkap pelaku penembakan anggota Polair Bripka Sukardi. Sukardi tewas ditembak di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa malam 10 September 2013, tepat di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Komisioner Kompolnas, Edi Saputra Hasibuan mengatakan, pengungkapan kejahatan seperti ini sangat penting karena menyangkut kepercayaan masyarakat kepada polisi. Banyak cara seharusnya yang bisa dilakukan polisi.
"Makanya segera," kata dia, Ahad (5/1).
Menurut Edi, kewibaan polisi dipertaruhkan ketika mereka memiliki durasi yang lama dalam penyelesaian kasus. Untuk kasus seperti ini seharusnya diutamakan dalam penyelidikan karena terkait pembunuhan anggota polisi, tanpa meninggalkan kasus lain juga.
Edi berharap masyarakat tidak 'salah kaprah' ketika menganggap penembak Sukardi merupakan terduga teroris yang disergap polisi di Kampung Sawah, Ciputat, Selasa (31/12) lalu.
"Kita sudah konfirmasi, pelakunya bukan terduga teroris yang kemarin tewas," kata dia.