Senin 06 Jan 2014 17:05 WIB

Polisi Tangkap Distributor Miras 'Cukrik' di Mojokerto

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nidia Zuraya
Miras oplosan (ilustrasi).
Foto: danish56.blogspot.com
Miras oplosan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Polda Jawa Timur (Jatim) akhirnya menangkap dua orang distributor minuman keras (miras) oplosan yaitu cukrik di Mojokerto, Jatim yang telah menewaskan sedikitnya 16 orang.

Kasubid Pen Mas Polda Jatim AKBP R Bambang Tjahyono B mengatakan, kepolisian telah menahan dua orang yang merupakan sepasang suami istri. “Mereka sebagai distributor miras cukrik itu. Tetapi ada kemungkinan mereka yang menjadi pengoplos atau produsennya,” ujarnya saat di Polda Jatim di Surabaya, Senin (6/1).

Namun Polda Jatim tidak menutup kemungkinan adanya tersangka baru jika penyidik menemukan banyak tersangka yang terlibat dalam kasus ini. Untuk itu, saat ini jajaran Polda Jatim masih memeriksa saksi-saksi.

Saat ini, kata Bambang, jajaran Polda Jatim juga masih menunggu hasil uji laboratorium barang bukti miras cukrik yang telah disita polisi. Bambang berjanji, Polda Jatim akan terus mengusut kasus ini karena kasus ini merupakan kasus pidana. 

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan, korban miras cukrik di Mojokerto terus bertambah. “Ada 16 orang meninggal dunia dan sembilan orang masih dirawat di Rumah Sakit (RS) karena kondisinya kritis,” ujarnya.

 

Awi mengaku operasi razia cukrik sudah sering dilakukan di sejumlah lokasi yang ditengarai digunakan sebagai tempat penjualan miras jenis cukrik. Namun disinyalir peredaran cukrik tidak hanya di satu tempat. Meski demikian pihaknya akan terus melakukan razia cukrik.

Sebelumnya, sedikitnya 16 orang tewas setelah meminum miras jenis cukrik di Mojokerto. Korban tewas dalam waktu yang beruntun setelah mendapatkan pertolongan di empat rumah sakit berbeda, sejak Sabtu (4/1).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement

Rekomendasi

Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement