REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto meminta masukan kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah soal program tabungan haji yang rencananya akan dijalankan jika dirinya terpilih menjadi presiden.
"Kami punya niat, apabila nanti dapat mandat, salah satu program adalah tabungan haji. Untuk itu, kami mohon masukan Muhammadiyah soal program itu," kata Prabowo dalam kunjungannya ke PP Muhammadiyah Jakarta, Rabu (8/1).
Pihaknya bahkan berniat untuk membentuk kelompok kerja dalam upaya brainstorming program tersebut dengan organisasi Islam lain seperti Nahdlatul Ulama (NU), Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) serta Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Ditambahkannya, kegiatan haji adalah agenda nasional rutin yang melibatkan lebih dari 200 ribu ke Mekkah. "Kalau melirik ke Malaysia, mereka punya pengalaman yang berhasil soal tabung haji. Padahal mereka hanya sepersepuluh kita, negara kita lebih besar, dengan penduduk muslim yang lebih besar," kata Prabowo.
Belum lagi, menurutnya, sebagai satu-satunya partai yang sudah mengumumkan aksi, maka perlu segera direalisasikan pembentukannya.
"Mungkin dari Muhammadiyah bisa bantu. Tokoh-tokoh ahli Muhammadiyah mudah-mudahan bisa bantu, apakah relevan untuk kepentingan umat Islam atau tidak," ujarnya.
Prabowo Subianto datang ke PP Muhammadiyah bersama jajarannya seperti Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi, Wakil Ketua Umum Fadli Zon, dan Sekjen Ahmad Muzani. Mereka disambut langsung Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin beserta jajarannya yang mengapresiasi niat tersebut.
"Kami sangat setuju, kami apresiasi partai politik yang punya prinsip seperti itu, untuk berkontribusi bagi bangsa," kata Din.