REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Operasi pasar gas elpiji yang digelar himpunan swasta nasional migas dan gas (Hiswana migas) Kabupaten Indramayu, Rabu (8/1), diserbu masyarakat menyusul langkanya gas elpiji ukuran tiga kilogram di daerah tersebut.
Seperti di Pasar Haurgeulis, Kecamatan haurgeulis. Warga rela antre untuk mendapatkan gas melon yang dijual Rp 14.400 per tabung.
"Padahal sejak minggu lalu, harga gas tiga kilogram di warung-warung mencapai Rp 30 ribu per tabung," ujar seorang warga setempat, Sunirah (39).
Selain mahal, lanjut sunirah, gas tabung melon juga sangat sulit dicari. Ia harus berkeliling ke banyak warung di sejumlah lokasi untuk bisa menadpatkan gas tersebut.
"Saya sangat bersyukur ada operasi pasar gas ini," kata Sunirah.
Sunirah mengaku membawa dua tabung gas tiga kg miliknya yang sudah kosong sejak beberapa hari terakhir. Ia mengatakan, gas itu nantinya untuk memenuhi kebutuhan selama beberapa hari mendatang.
Pernyataan senada diungkapkan Kasan (52). Ia mengaku rela antre untuk mendapatkan gas elpiji tiga kilogram yang dijual dalam operasi pasar itu.
"Sudah tiga hari ini gas di rumah saya habis. Untung ada operasi pasar ini," tutur KAsan.
Koordinator Daerah Hiswana Migas Kabupaten Indramayu, Sri Wahyuni Utami, menjelaskan, operasi pasar gas elpiji itu di sebar di wilayah-wilayah yang harga jual gasnya tinggi. Tujuannya untuk menstabilkan harga gas elpiji 3 kg yang melambung sejak pekan kemarin.
"Kami akan terus genjot operasi pasar hingga harga gas di pasaran kembali normal," ujar Sri. Dalam operasi pasar di Kecamatan Haurgeulis, Hiswana Migas menyalurkan 1.120 tabung gas tiga kilogram.