REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan, mengungkapkan ada pihak-pihak yang ingin menjadikan Kebun Binatang Surabaya (KBS) sebagai pusat perbelanjaan modern atau mall.
"KBS letaknya di tengah kota, tempatnya strategis, harga tanahnya sudah mahal. Ada yang ingin menutup KBS dan menjadikannya sebagai mal," kata Menhut disela sosialisasi pembangunan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) kepada para camat dan kepala desa sekabupaten Way Kanan Lampung di Kementerian Kehutanan, Jakarta, Rabu.
Hal itu dikatakan menteri menanggapi kekisruhan pengelolaan KBS yang berlarut-larut hingga akhirnya menimbulkan kematian lagi dua ekor satwa dalam dua hari berturut-turut yakni wildebeest (sapi asal afrika) pada Senin (6/1) dan Singa jantan (7/1).
Dia mengatakan KBS yang sudah berusia 100 tahun tersebut pernah dikelola oleh Kementerian Kehutanan dan saat ini penanggungjawabnya diserahkan kepada Pemerintah Kota Surabaya.
Zulkifli mengakui perhatian Pemerintah Kota Surabaya di bawah kepemimpinan Walikota Tri Rismaharini terhadap KBS sangat bagus. Hal itu terlihat dari adanya anggaran untuk kebun binatang tersebut.
Namun demikian, ketika ditanyakan tindakan yang akan diambil Kementerian Kehutanan terhadap kematian dua ekor satwa di KBS tersebut, Menhut menyatakan pihaknya akan melakukan pengecekan terhadap pengelola. "Biar mereka yang langsung menjawabnya," katanya.
Sementara itu, terkait sinyalemen adanya pihak-pihak yang akan menjadikan KBS sebagai pusat perbelanjaan, Zulkifli mengharapkan aparat melakukan penyelidikan untuk mengetahui siapa dibalik semua itu.
"Kami hanya menginginkan kebun binatang yang sudah berusia 100 tahun lebih itu tidak ditutup," katanya.