Kamis 09 Jan 2014 21:24 WIB

Ketua DPRD Surabaya Tak Percaya Jika Singa di KBS Mati Kecelakaan

Pengunjung melihat satwa Bison Amerika yang berada di kandang peraga Kebun Binatang Surabaya (KBS) Surabaya, Jatim, Minggu (11/3).
Foto: Antara
Pengunjung melihat satwa Bison Amerika yang berada di kandang peraga Kebun Binatang Surabaya (KBS) Surabaya, Jatim, Minggu (11/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua DPRD Kota Surabaya M. Machmud menyatakan pihaknya tidak mempercayai hasil investigasi Pemerhati Satwa Singky Soewadji yang menyatakan kematian singa di Kebun Binatang Surabaya pada Selasa (7/1) akibat kecelakaan, bukan pembunuhan.

"Saya tidak percaya, mana ada singa bunuh diri dengan sempurna. Kebanyakan itu pemain di KBS," kata M. Machmud, Kamis.

Menurut dia tidak ada orang luar yang berani mendekati singa dan juga mengetahui posisi kandang singa. "Malam hari singa tidur, tidak mungkin meronta-ronta sehingga terjerat keling. Mana logikanya," katanya.

Saat ditanya jika kecelakaan itu akibat birahi, Machmud mengatakan itu hanya alasan saja. "Jangan mendahului hasil kerja polisi. Jangan mempengaruhi kerja polisi dengan mengatakan itu kecelakaan," katanya.

Selain itu, lanjut dia, ironisnya pihak manajemen Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS hanya diam saja. "Jika pelaku ditangkap dia harus dikurung dulu di kandang singa itu duluan," katanya.

Pemerhati satwa Singky Soewadji menyatakan berdasarkan hasil investigasinya bahwa kematian singa di Kebun Binatang Surabaya akibat kecelakaan bukan pembunuhan.

"Hasil investigasi saya hari ini di KBS, dengan melihat dan mempelajari TKP serta mencermati lingkungan dan hasil otopsi, maka kesimpulan saya singa yang bernama Michael usia 2,5 tahun adalah akibat kecelakaan," katanya.

Ia memperkirakan secara kronologis, singa saat itu dalam kondisi hiper aktif karena di depan kandangnya ada kandang Harimau Putih betina sedang dalam masa birahi.

"Tanpa disadari gerakan singa yang diluar kebiasaan ini menarik tali baja untuk pembuka pintu kandang yang seharusnya dibuat pada posisi di luar kandang," katanya.

Sehingga baja yang tertarik oleh singa pada saat kejadian membuat leher singa tersangkut saat melakukan gerakan yang sama dan berakibat fatal sehingga terjerat dan mati.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement