REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Memasuki pekan kedua Januari, harga sayur-sayuran di pasar tradisional di Kabupaten Indramayu, tetap tinggi. Kondisi itupun merugikan para pedagang masakan.
Berdasarkan pantauan di Pasar Baru Indramayu, Jumat (10/1), harga sayuran yang mengalami kenaikan, di antaranya cabe rawit yang semula Rp 8 ribu per kg menjadi Rp 25 ribu per kg. Cabe merah dari Rp 16 ribu per kg menjadi Rp 40 ribu.
Selain itu, kol dari Rp 2.500 per kg menjadi Rp 6 ribu per kg. Harga serupa juga terjadi pada sawi putih. Ditambah lagi, timun dari Rp 3 ribu per kg menjadi Rp 6 ribu per kg. Tomat dari Rp 4 ribu per kg menjadi Rp 16 ribu per kg dan kentang dari Rp 7 ribu per kg menjadi Rp 10 ribu per kg.
Ditambah lagi, telur dari Rp 16 ribu per kg menjadi Rp 18 ribu per kg dan ayam potong dari Rp 25 ribu per kg menjadi Rp 27 ribu per kg. ''Kenaikan harga ini terjadi sejak Natal dan Tahun Baru kemarin. Tapi sampai sekarang belum turun,'' ujar seorang pedagang sayur di Pasar Baru Indramayu, Tarsini.
Hal senada diungkapkan pedagang sayur lainnya, Conot. Dia memprediksi, kenaikan harga barang, terutama sayur-sayuran, dipengaruhi musim hujan. ''Kalau musim hujan, harga sayuran juga biasanya naik,'' kata Conot.
Menurut Conot, saat musim hujan, sayur-sayuran akan lebih cepat membusuk. Selain itu, transportasi pengangkutan sayuran dari daerah asal juga akan terhambat.