REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Hampir 500 orang, termasuk 85 warga, tewas dalam sepekan pertempuran pemberontak Suriah melawan kelompok gerilyawan Negara Islam Irak dan Laut Tengah Timur (ISIL). Demikian kata kelompok pemantau pada Jumat.
"Kami mencatat 482 orang tewas dalam pertempuran itu, yakni 85 warga, 240 anggota brigade pemberontak dan 157 anggota ISIL," kata direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi manusia (SOHR), Rami Abdel Rahman, Kamis (9/1).
Di antara warga dan pemberontak itu, 42 sandera dibunuh di Aleppo oleh ISIL. Pemberontak juga mengeksekusi 47 anggota ISIL, terutama di Provinsi Idlib di Suriah barat laut.
"Sisanya tewas dalam pertempuran. Mungkin puluhan orang lagi tewas, tetapi tidak mungkin mencatat secara akurat semua mereka yang tewas," kata Abdel Rahman. Ia mengimbau para pelaku kejahatan di Suriah itu diseret ke pengadilan internasional.
Petempuran antara ISIL dan pemberontak lainnya berlangsung sepekan, terutama di provinsi-provinsi Aleppo, Idlib dan Raqa di mana kehadiran ISIL relatif lemah. Sementara, pihak kelompok garis keras itu menyerah di Raqa yang berada dalam kekuasaan mereka selama beberapa bulan.
Beberapa kelompok pemberontak yang memerangi pemerintah Presiden Bashar Al Assad membuka satu front baru menghadapi ISIL pekan lalu. Gerilyawan menuduh kelompok itu (ISIL) berusaha menguasai dan melakukan penyiksaan kejam di daerah-daerah yang dikuasai oposisi.