Jumat 10 Jan 2014 23:21 WIB

Kongres: Snowden Menempatkan Tentara AS Dalam Resiko Kematian

Edward Snowden
Foto: AP/The Guardian
Edward Snowden

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pencurian 1,7 juta dokumen rahasia oleh kontraktor intelijen Edward Snowden berpotensi menempatkan pasukan militer Amerika Serikat di seluruh dunia dalam bahaya yang "mematikan". Demikian kata anggota kongres Amerika Serikat, Kamis, mengutip laporan rahasia Pentagon.

Departemen Pertahanan menyiapkan dan mengirimkan kepada para anggota kongres terkemuka dokumen rahasia yang menganalisis dampak potensial dari pengungkapan dokumen rahasia itu oleh mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional (NSA). Laporan itu sendiri tidak diumumkan ke publik.

Snowden telah mengungkapkan rincian operasi pengumpulan intelijen Amerika Serikat, tetapi anggota Kongres memperingatkan bahwa di antara dokumen yang diambil Snowden terdapat sejumlah besar data militer rahasia.

"Laporan ini mengkonfirmasikan ketakutan terbesar saya. Aksi nyata dari pengkhianatan Snowden yang menempatkan prajurit militer Amerika Serikat dalam risiko yang lebih besar," kata Ketua Komite Intelijen, Mike Rogers, dalam sebuah pernyataan bersama dengan tokoh Komite Demokrat Dutch Ruppersberger.

''Aksi Snowden, yang saat ini berada di Moskow setelah memperoleh suaka sementara, cenderung memiliki konsekuensi yang mematikan untuk pasukan kita di medan pertempuran," tambah Roger.

Snowden dan pendukungnya berpendapat bahwa pengungkapan tentang rincian program pengawasan rahasia Amerika Serikat pada sejumlah besar telepon dan data internet hampir setiap warga Amerika Serikat adalah sebuah misi untuk membela kebebasan sipil.

Pengungkapan itu telah memicu perdebatan monumental di Amerika Serikat atas keseimbangan antara kebebasan pribadi dan upaya memerangi terorisme, tetapi juga telah memicu keributan dengan Washington terkait pengungkapan jika NSA telah menyadap telepon genggam para pemimpin dunia termasuk Kanselir Jerman Angela Merkel.

sumber : Antara/AFP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement